Ajeg Budaya Bali Festival Layangan Bali di Segara Padanggalak Desa Adat Kesiman

I Ketut Wisna, ST.MM, Bendesa Adat Kesiman
I Ketut Wisna, ST.MM, Bendesa Adat Kesiman

DENPASAR | ARTIK.ID - Desa Adat Kesiman, dibawah kepemimpinan Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna, ST.MM, kembali menegaskan komitmennya untuk mempertahankan dan melestarikan budaya adat Bali sebagai warisan leluhur yang harus dijaga bersama. Salah satu bentuk nyata dari upaya tersebut adalah pelaksanaan serangkaian festival layangan yang akan digelar sepanjang musim dari Juli hingga September 2024.

Dengan tema "Ajeg Budaya Bali", berbagai festival layangan akan digelar di Segara Padanggalak, sebuah lokasi yang dikenal sebagai pusat kegiatan budaya dan olahraga tradisional. Berikut adalah jadwal lengkap festival layangan yang akan berlangsung:

Baca Juga: PT JGM Meetquest Digitech Luncurkan Aplikasi Media Sosial Pertama di Bali, Questertwit

- Festival Layangan Bali - Piala Gubernur Bali: 20-21 Juli 2024

- Pelayang Badung Kite Festival: 26-28 Juli 2024

- Kesambi Bngkite 1: 03-04 Agustus 2024

- Melayang Bersama Koka Kite Fest: 10-11 Agustus 2024

- Aquarium In The Sky Kite Festival: 17-18 Agustus 2024

- Pelayang Cemagi Kite Festival: 24-25 Agustus 2024

- Ten One Nine Kite Festival: 7-8 September 2024

- Renon Kite Festival: 14-15 September 2024

Baca Juga: Sinergitas Polda Bali Dengan Tokoh Muslim Kota Denpasar Guna Sukseskan Pilgub Bali 2024

- Biaung Kite Festival: 21-22 September 2024

I Ketut Wisna, ST.MM, Bendesa Adat Kesiman, mengungkapkan bahwa festival ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan tradisi layangan Bali, tetapi juga untuk menguatkan rasa kebersamaan dan kebanggaan masyarakat terhadap budaya lokal. "Melalui festival ini, kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta dalam menjaga dan merayakan warisan budaya yang kita miliki. Layangan bukan sekadar permainan, melainkan simbol dari kreativitas dan semangat kebersamaan masyarakat Bali," ujar I Ketut Wisna.

Festival layangan ini diharapkan mampu menarik minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, untuk datang dan menyaksikan keindahan serta keunikan layangan Bali yang memiliki beragam bentuk dan warna. Selain itu, festival ini juga akan diisi dengan berbagai kegiatan pendukung seperti pameran seni, pertunjukan musik tradisional, dan bazar kuliner khas Bali, yang tentunya akan menambah semarak acara.

Kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang hiburan semata, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri. Dengan begitu, diharapkan warisan budaya Bali dapat terus lestari dan dikenal luas hingga ke mancanegara.

Desa Adat Kesiman mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan. Mari bersama-sama kita menjaga dan melestarikan budaya Bali, warisan berharga yang harus kita jaga demi masa depan generasi mendatang.

Baca Juga: Tokoh Adat Kesiman, Jero Mangku I Ketut Wisna, Apresiasi Kepemimpinan Wayan Koster

Ajeg Budaya Bali: Komitmen yang Terus Berlanjut

Melalui festival layangan ini, Desa Adat Kesiman menunjukkan bahwa komitmen mereka terhadap pelestarian budaya tidak pernah pudar. Ajeg Budaya Bali menjadi semangat yang terus digaungkan, menjadikan budaya sebagai pondasi kuat dalam membangun masyarakat yang sejahtera dan berbudaya.

Tentang Bendesa Adat Kesiman
I Ketut Wisna, ST.MM, adalah Bendesa Adat Kesiman yang memiliki komitmen kuat dalam mempertahankan dan melestarikan budaya Bali. Beliau aktif dalam berbagai kegiatan adat dan budaya, serta selalu mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan menghidupkan kembali warisan leluhur yang sangat berharga ini.

Mari hadiri dan meriahkan setiap festival layangan yang digelar. Jadikan momen ini sebagai waktu untuk berkumpul, bersuka cita, dan merayakan keindahan budaya Bali yang kita cintai.(*)

Editor : LANI