JAKARTA | ARTIK.ID - PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) mengumumkan rencana ambisius untuk memperkuat operasinya dengan menggelontorkan dana investasi senilai US$7,7 juta selama tiga tahun ke depan. Hal ini mendorong perseroan untuk menunda pembagian dividen untuk tahun buku 2023 demi menjaga stabilitas modal kerja.
Direktur NICE, Hendra Prawira, menjelaskan bahwa dana investasi ini akan dialokasikan untuk berbagai proyek strategis, termasuk pembangunan jalan angkut utama (MHR), fasilitas penunjang, dan aktivitas lainnya.
Baca Juga: PT MNC Kapital Indonesia Terbitkan 2 Seri Obligasi dengan Kupon Double
"Investasi ini bertujuan untuk meningkatkan volume produksi dan penjualan nikel kami," kata Prawira.
Meskipun ambisius, target produksi dan penjualan nikel NICE untuk tahun ini sedikit lebih rendah dari rencana awal. Perseroan menargetkan produksi dan penjualan 1,8 juta metrik ton nikel, melandai dari target semula 2,5 juta metrik ton.
Baca Juga:
- MPXL Logistics Internasional Tambah 50 Armada Truk Baru untuk Penuhi Lonjakan Permintaan
- 2.148 Personil PLN Distribusi Jakarta Siap Siaga Amankan Perayaan Idul Adha
- Kereta Ekonomi New Generation Versi Modifikasi Hadir di KA Blambangan Ekspres
- Dalam Kekacauan Ekonomi Global, Utang Luar Negeri Indonesia Turun 1,5%
"Penyesuaian ini dilakukan dengan mempertimbangkan faktor cuaca dan persiapan infrastruktur yang masih berlangsung hingga tahun depan," jelas Chang Pyo Hong, Direktur NICE lainnya.
Perseroan menunda revisi RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya) hingga proyek pembangunan MHR selesai di tahun 2025.
Baca Juga: PT Adhi Karya Persero, Meraih Kontrak Baru Senilai Rp 37,4 Triliun di Sepanjang 2023
NICE memiliki area tambang nikel seluas 1.975 hektar di Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan IUP (Izin Usaha Penambangan) yang berlaku hingga Desember 2030.
"Saat ini, kami memiliki tim khusus di lokasi untuk mengeksplorasi daerah-daerah di sekitar konsesi AKP," tambah Hong.
Senada dengan itu, Hendra Prawira menyampaikan, dana untuk membiayai investasi tersebut berasal dari kas internal NICE yang kuat.
"Arus kas kami cukup sehat, dan kami yakin dapat mendanai belanja modal dan modal kerja dengan kas internal," ujar Prawira.
Baca Juga: PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia
Hingga akhir Maret 2024, NICE memiliki kas dan setara kas senilai Rp94,35 miliar. Total investasi capex yang direncanakan setara dengan Rp126,2 miliar (kurs Rp16.388 per USD).
Keputusan NICE untuk memprioritaskan investasi jangka panjang menunjukkan komitmen perseroan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan memperkuat posisinya di industri nikel.
Penundaan dividen, meskipun mungkin mengecewakan bagi beberapa investor, diharapkan akan memberikan fondasi yang kuat untuk masa depan NICE. (red)
Editor : Fudai