Korban Banjir Longsor Kabupaten Luwu yang Hilang Ditemukan Meninggal, Total 12 orang

Reporter : Fudai

JAKARTA | ARTIK.ID - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto tekankan upaya penanganan darurat serta rehabilitasi dan rekonstruksi berjalan pararel. Hal ini dilakukan untuk percepatan pemulihan kehidupan masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Luwu.

"Untuk memaksimalkan distribusi logistik ke lokasi terisolir serta evakuasi warga pada masa perbaikan jembatan, akan dikerahkan 1 helikopter dari TNI angkatan darat," ujar Suharyanto.

Baca juga: Banjir Bandang dan Lahar Dingin Gunung Marapi Tewaskan 37 Orang di 4 Kabupaten, Sumbar

Dia mengingatkan kepada Pemerintah Kabupaten Luwu untuk melakukan pendataan dan evaluasi secara berkala guna memastikan pemenuhan kebutuhan dasar berjalan dengan efisien serta proses rehabilitasi dan rekonstruksi dapat segera dilakukan.

Suharyanto turut meminta jajaran pemerintah daerah untuk memeriksa lahan yang aman dan berdialog dengan masyarakat terkait dengan proses relokasi warga terdampak.

Kemudian Suharyanto menegaskan bahwa pendataan aset rumah warga serta aset kabupaten supaya cepat dilakukan sehingga proses aktivitas pascabencana dapat dilakukan sesuai hasil asesmen.

Pada kesempatan yang sama, Pj Bupati Luwu Muh. Saleh menyampaikan bahwa per Selasa (7/5), seluruh korban yang dilaporkan hilang telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan rincian 8 orang di Latimojong dan 4 orang di Suli Barat sehingga total korban meninggal dunia di Kabupaten Luwu sebanyak 12 orang.

Saleh turut menyampaikan bahwa 13 titik yang terdampak banjir telah surut dan saat ini tim gabungan sedang melakukan proses pembersihan material pascabanjir.

Khusus penanganan tanah longsor, Pemerintah Kabupaten Luwu telah melakukan koordinasi dengan Balai PUPR untuk perbaikan 10 titik longsor dan 3 jembatan yang mengalami kerusakan.

Baca juga: Banjir Bandang di Tanah Datar, 7 Orang Tewas dan 25 KK Terdampak, Pencarian Korban Terus Dilakukan

Adapun Kepala BNPB beserta rombongan melakukan peninjauan udara untuk melihat langsung titik-titik lokasi yang diterjang tanah longsor serta membawa langsung logistik untuk masyarakat terdampak.

Terlihat sekitar 16 titik longsor yang dampaknya signifikan, Suharyanto menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendampingi pemerintah daerah dalam melakukan asesmen agar dampak dari tanah longsor segera teratasi.

Adapun rombongan Kepala BNPB turut membawa sejumlah bantuan logistik yang meliputi lilin, garam, makanan siap saji, beras, ikan asin, wajan, selimut dan paket sembako.

Suharyanto kembali menegaskan bahwa keselamatan dan kebutuhan masyarakat adalah yang utama serta memita seluruh unsur perangkat daerah untuk memastikan hal ini menjadi komitmen seluruh pihak untuk mengurangi penderitaan masyarakat.

Baca juga: Banjir Bandang di Tanah Datar, 7 Orang Tewas dan 25 KK Terdampak, Pencarian Korban Terus Dilakukan

Kepala BNPB dalam hal ini diwakili oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan bertolak menggunakan helikopter dengan membawa sejumlah bantuan logistik ke Desa Tolajo, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.

Desa Tolajo diketahui menjadi salah satu desa yang terisolir karena tanah longsor yang merusak akses jalan maupun jembatan sehingga bantuan tidak dapat didistribusikan melalui perjalanan darat.

Adapun Fajar serta rombongan memberikan sejumlah bantuan logistik dasar serta berdialog dengan masyarakat terdampak untuk memastikan kebutuhan mendesak yang masih dibutuhkan oleh masyarakat.

(red)

Editor : Fudai

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru