BANYUWANGI | ARTIK.ID - Ritual adat Seblang yang diselenggarakan di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, telah memukau pengunjung selama sepekan. Gelaran yang merupakan warisan leluhur ini akan berlangsung hingga 21 April mendatang.
Hingga hari Jumat (19/4), ritual sakral ini terus ramai dipadati pengunjung setiap harinya. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap seni tradisi dan budaya Banyuwangi.
Baca juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Sukses Tampilkan Potensi Batik di Kancah Nasional
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengapresiasi antusiasme masyarakat terhadap tradisi Seblang. Menurutnya, hal ini menunjukkan kebanggaan masyarakat Banyuwangi akan warisan budayanya.
Ipuk Fiestiandani menjelaskan bahwa Seblang merupakan bagian dari tradisi adat masyarakat Osing untuk mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen dan keselamatan.
"Penting untuk melestarikan tradisi ini agar tidak hanya menjadi warisan Desa Olehsari, tetapi juga dapat dinikmati oleh masyarakat luas dan wisatawan," ungkap Ipuk.
Penari Seblang dipilih secara supranatural dari keturunan leluhur penari Seblang. Para gadis yang terpilih akan menari di atas pentas bundar selama tujuh hari berturut-turut dalam keadaan "trance" dengan mata tertutup, mengikuti irama musik tradisional Banyuwangi.
Baca juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Hadirkan Batik Jeruji dari Warga Binaan Lapas
Tahun ini, Dwi Putri Ramadani terpilih sebagai penari Seblang. Ini merupakan tahun keduanya menjabat sebagai penari Seblang Olehsari. Gadis berusia 20 tahun tersebut menggantikan penari sebelumnya, Susi Susanti, yang terakhir menari pada tahun 2022.
Aksesoris Khas Penari Seblang
Penari Seblang menggunakan aksesoris yang khas, seperti krincing (gelang kaki) dan omprok (hiasan kepala) yang terbuat dari janur, daun pisang muda, dan hiasan bunga segar.
Baca juga: Ipuk Fiestiandani Fasilitasi Lulusan SMK Banyuwangi Berwirausaha dengan Bantuan Alat Usaha
Ritual Tundik
Tradisi Seblang juga diwarnai dengan ritual 'Tundik' atau menari bersama penari Seblang. Ritual ini dilakukan saat penari Seblang membawa sampur (selendang) dan mengajak penonton menari bersama. Selendang tersebut kemudian dilemparkan ke arah penonton, dan yang berhasil mendapatkannya diharapkan naik ke atas panggung untuk menari.
(red)
Editor : Fudai