BANYUWANGI | ARTIK.ID - Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, menegaskan komitmennya untuk melindungi masyarakat adat di Indonesia. Hal ini disampaikannya saat bertemu dengan Suku Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis (8/2/2024).
"Rasa-rasanya harus ada perlindungan kepada masyarakat adat," kata Ganjar.
Baca juga: Data Terbaru KPU, Prabowo Masih Memimpin, Disusul Anies dan Ganjar di Posisi Buncit
Ganjar menilai, Suku Osing memiliki kekhasan dan daya tarik yang luar biasa karena masih melestarikan tradisi leluhur hingga saat ini.
Keberadaan suku Osing di Banyuwangi tak lepas dari sejarah Kerajaan Blambangan dan peristiwa Puputan Bayu. Suku Osing memiliki bahasa sendiri yang merupakan turunan dari bahasa Jawa kuno dengan sedikit pengaruh bahasa Bali.
"Kampung Osing ini menarik sekali. Dikembangkan oleh anak muda dengan rumah adat dan keseniannya. Ada harapan dari mereka untuk mendapatkan perlindungan," ujar Ganjar.
Baca juga: Dugaan Politik Uang di Batuputih, ASORAK Desak Klarifikasi dan Diskulifikasi Caleg Nasdem
Sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya Suku Osing, Ganjar berjanji untuk membantu pengembangan desa wisata di Desa Kemiren.
"Tadi saya tanya, apakah masih ada wilayah adat, tradisinya, bahkan hukumnya. Ternyata masih ada semua. Tadi juga ada yang membacakan lontar dengan tembang ala Banyuwangi, itu menarik. Rasa-rasanya harus ada perlindungan kepada masyarakat adat," papar Ganjar.
Ganjar didampingi oleh cawapres Mahfud MD saat bertemu dengan Suku Osing. Keduanya disambut dengan hangat oleh masyarakat adat setempat.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Skenario Satu atau Dua Putaran Gagal alias Deadlock
Ganjar dan Mahfud disuguhkan kopi dan makanan tradisional, serta dihibur dengan pertunjukan musik lesung yang dimainkan oleh ibu-ibu.
(red)
Editor : Fuart