Relawan Ganjar Mahfud Tewas Dianiaya TNI, Jenderal Andika Perkasa Mulai Bersuara

Reporter : Fudai
Salah satu relawan korban penganiayaan oleh TNI, Muhandi Mawanto, telah berpulang. Innalillahi wa innailaihi rojiun

JAKARTA | ARTIK.ID - Sebanyak tujuh relawan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dianiaya oleh 15 oknum prajurit TNI di depan Markas Kompi Yonif Raider 408, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kabupaten Boyolali, Sabtu (30/12) lalu.

Dandim Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo mengatakan, peristiwa penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud dilakukan oleh anggota Yonif 408/Suhbrastha karena salahpaham

Baca juga: Data Terbaru KPU, Prabowo Masih Memimpin, Disusul Anies dan Ganjar di Posisi Buncit

Namun, Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud, yang juga mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, membantah keterangan Wiweko dan menyatakan bahwa prajurit TNI melakukan penganiayaan dan penyerangan secara langsung kepada relawan Ganjar-Mahfud.

"Di situ jelas kalau dari videonya tidak ada proses kesalahpahaman. Yang ada adalah langsung penyerangan. Atau tindak penganiayaan," ujar Andika dikutip dari Kompas, Selasa (02/01)

Baca juga: Dugaan Politik Uang di Batuputih, ASORAK Desak Klarifikasi dan Diskulifikasi Caleg Nasdem

Andika sangat menyayangkan pernyataan Wiweko yang menyebut penganiayaan terhadap relawan Ganjar-Mahfud terjadi karena kesalahpahaman.

Ia menduga, Wiweko mengeluarkan pernyataan setelah ia menerima laporan dari prajurit di level bawah. Menurut Andika, Wiweko seharusnya tidak menerima keterangan dari terduga pelaku secara mentah-mentah.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Skenario Satu atau Dua Putaran Gagal alias Deadlock

(red)

Editor : Fuart

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru