JAKARTA | ARTIK.ID - Kapal induk Amerika kedua, Dwight Eisenhower, akan ditempatkan di Laut Mediterania, kata koordinator komunikasi strategis di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada briefing rutin untuk wartawan.
Kapal induk USS Gerald R. Ford dan kelompok penyerangnya sekarang berada di Mediterania Timur. Mereka tiba kemarin. Mereka berada di sana untuk tujuan pencegahan.
Baca juga: Israel Kembali Menyerang Rumah-rumah Warga Sipil di Gaza, 12 Anak-anak Tewas
"Agar jelas bagi calon aktor, kelompok pejuang hamas, atau negara-bangsa dan siapa pun yang berpikir bermusuhan terhadap Israel, maka ini adalah waktu untuk kita akan menganggap serius kepentingan keamanan nasional kita di wilayah konflik,” katanya.
Kapal induk USS Dwight D. Eisenhower dan kelompok penyerangnya akan berangkat dengan pengerahan yang sudah dijadwalkan sebelumnya.
"Pengerahan yang telah lama dijadwalkan ke wilayah tanggung jawab Komando Eropa. Mereka akan memulai pengerahan itu dalam seminggu mendatang atau lebih. Awalnya mereka akan melintasi Atlantik dan menuju Mediterania, di mana mereka akan tersedia jika diperlukan,” lanjutnya.
John Kirby menegaskan, pihaknya telah melihat beberapa laporan pers di luar sana bahwa, dan kami telah membuat keputusan akhir bahwa kapal induk kedua akan ditempatkan di Mediterania Timur.
“Ini adalah pesan yang keras dan jelas, Amerika Serikat siap mengambil tindakan jika ada pihak yang memusuhi Israel, kami akan mempertimbangkan untuk mencoba meningkatkan atau memperluas perang ini,” tegasnya.
Baca juga: Israel Kembali Menyerang Rumah-rumah Warga Sipil di Gaza, 12 Anak-anak Tewas
The Wall Street Journal melaporkan pada hari Selasa, mengutip pejabat Pentagon, bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk mengirim kapal induk Dwight Eisenhower ke pantai Israel.
Sebelumnya, ketegangan kembali berkobar di Timur Tengah pada tanggal 7 Oktober ketika militan Palestina dari gerakan Hamas menyerang wilayah Israel dari Jalur Gaza.
Menurut data resmi terbaru, lebih dari 1.000 warga Palestina telah terbunuh sejak pecahnya kekerasan, sementara lebih dari 5.500 orang menderita luka-luka.
Baca juga: Badan Bantuan UNRWA Kehilangan 142 Personel Sejak Serangan Israel ke Jalur Gaza
Di Israel, sebanyak 1.500 orang tewas dan hampir 4.000 orang terluka. Hamas menggambarkan operasinya sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem.
Israel sendiri telah menyatakan kesiapan perang dan mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza.
(diy)
Editor : Natasya