Tahun Ini Surabaya Target Investasi 45 Triliun, Aning: Pemkot Harus Berinovasi

Artik
Wakil Ketua Komisi C, Aning Rahmawati (Foto: Kudel)

SURABAYA | ARTIK.ID - Komisi C DPRD Kota Surabaya bersama Dinas Terkait menggelar Rapat Kerja Panitia Khusus (Pansus) dengan agenda Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) terkait Investasi di Kota Surabaya 2021 dan 2022, Senin (28/03/2022)

Wakil Ketua Komisi C, Aning Rahmawati, usai Rapat mengatakan, Rapat dilaksanakan dengan Dinas Penanaman Modal.

Baca juga: Fraksi PKS DPRD Kota Surabaya Dukung Pengembangan Ekonomi Kreatif untuk Masyarakat Surabaya

Menurutnya investasi di Kota Surabaya mendapatkan penghargaan peringkat kedua setelah Bekasi yakni 29, 2 triliun.

Berita Sebelumnya: Aning Rahmawati Pimpin RDP Bangunan Liar di Keputih, Pengapling Tak Hadir

"Saya berharap di 2022 ini bisa lebih meningkat lagi, kalau targetnya 45 triliun maka diharapkan bisa lebih dari 45 triliun karena di 2021 saja, bahkan dalam masa demi targetnya 74 triliun dan bisa dicapai 29, 2 triliun, namun unsur di dalamnya itu berbeda dengan tahun sebelumnya," ujar Aning.

Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kota Surabaya itu menuturkan, jika di tahun 2019 itu mencapai 62 triliun dan 2020 64 triliun, itu tidak riil.

Wakil Ketua Komisi C, Aning Rahmawati (Foto: Kudel)

"Jadi setiap kali ada yang menyampaikan perijinan maka sudah dicatat sebagai investasi. Sedangkan di tahun 2021 bukan hanya perizinan melainkan sudah memasukkan unsur realisasi investasi," kata Aning.

Sehingga, Aning menambahkan, kenapa kok tercapainya 29, 2 triliun padahal targetnya 74 triliun, sebab di dalamnya unsur yang dicatat adalah investasi yang sudah terlaksana.

"Maka di tahun 2022 ini kita merekomendasikan supaya pemerintah kota mempunyai inovasi yang luar biasa untuk menguatkan investasi yang ada di kota Surabaya, sehingga bisa mendatangkan baik PMA maupun PMDM yang namtinya diharapkan mampu menyerap tenaga kerja lokal," imbuh Aning.

Aning Rahmawati menekankan, bahwa yang perlu digaris bawahi adalah visi misi Walikota di 2016 sampai dengan 20021 belum mencantumkan penguatan lapangan kerja.

Baca juga: PKS Minta Pemkot Surabaya Prioritaskan Anggaran Kesehatan dan Pendidikan

Baca Juga: Tanggul PT Inti Land Jebol, Warga Wiyung Adukan ke DPRD Kota Surabaya

"Baru di 2022-2026 ini mencantumkan penguatan lapangan kerja. Jadi tujuan investasi ini untuk pemuatan lapangan kerja maupun penguatan tenaga kerja lokal," ungkapnya.

Wakil Ketua Komisi C, Aning Rahmawati (Foto: Kudel)

Maka, menurut Aning, baru di Tahun 2022 ini digodok rapper walinya yang mau dikerjakan untuk dinas penanaman modal, dari investor yang masuk diharapkan 40% dari tenaga kerjanya harus tenaga kerja lokal atau tenaga kerja dari Surabaya.

Sebab, dikatakan Aning, sebelumnya tenaga kerjanya itu dari seluruh Indonesia, tidak bisa diprediksi berapa yang dari Surabaya dan berapa yang dari luar Surabaya, maka dengan penguatan ini diharapkan besarnya investasi nanti bisa diikuti dengan penurunan angka kemiskinan, pengangguran sekaligus meningkatkan menyerap tenaga kerja lokal.

Baca juga: Molornya Pembangunan Drainase di Surabaya, Agoeng Prasodjo Dorong Sanksi

Baca Juga: Baktiono Pimpin Rapat Pansus LKPJ Wali Kota Surabaya: E-Peken Harus Dimulai

Lebih jauh Aning menjelaskan bahwa sebagian besar investasi itu dari infrastruktur, seperti pembangunan pemukiman, kawasan perkantoran dan kawasan Perindustrian.

"Pada Tahun 2021 asaja Investasi di bidang infrastruktur mencapai 13, 9 triliun, angka itu sudah melebihi APBD Kota Surabaya, baru kemudian di peringkat yang kedua transportasi dan yang terakhir hotel dan restoran," papar Aning.

Ditanya soal dari mana saja investasi yang datang, asing atau dalam negeri, Aning mema memaparkan bahwa terkait penanaman modal itu campur, yakni PMA dan PMDN, PMA nya ada 177, sedangkan yang PMDN sekitar 1300 San

(Diy)

Editor : Fuart

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru