Akibat Banjir di Sekadau Kalimantan Barat, Satu Orang Meninggal Dunia

Artik

JAKARTA – Banjir yang terjadi di Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat mengakibatkan satu warga meninggal dunia. Hujan dengan intensitas tinggi serta meluapnya Sungai Kapuas memicu terjadinya banjir. 

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau mencatat sebanyak 2.541 unit rumah terendam akibat peristiwa ini. Banjir ini menggenangi beberapa wilayah di Kabupaten Sekadau yakni Desa Mungguk, Desa Sungai Ringin, Desa Tanjung, Desa Merapi, Desa Seberang Kapuas dan Desa Penit yang berada di Kecamatan Sekadau Hilir. Kemudian Desa Belintang I dan Desa Belintang II di Kecamatan Belitang.

Baca juga: Banjir Rendam 1.547 Rumah di Dua Kecamatan Gorontalo, 350 Jiwa Mengungsi

Selain merendam rumah warga, banjir ini juga berdampak pada sedikitnya 2.541 KK / 8.430 Jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 571 KK / 1.879 jiwa mengungsi akibat kejadian ini. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Matius Jon menyampaikan, debit air mengalami kenaikan signifikan sejak Sabtu (23/10) lalu.

"Debit air mulai naik secara signifikan sejak tanggal 23 Oktober 2021," ujar Matius melalui pesan singkat, Rabu (27/10).

"Hingga kini, ketinggian air rata-rata masih berkisar antara 2 - 2,5 meter dari permukaan tanah," tambah Matius.

Baca juga: Banjir Melanda Tanggungharjo dan Penawangan, 250 Lebih Rumah Terendam

Tim BPBD Kabupaten Sekadau berkoordinasi dengan unit terkait untuk segera terjun kelapangan guna melakukan pendataan dan melakukan evakuasi menggunakan perahu terhadap warga terdampak. Untuk hasil kaji cepat dilapangan akan terus dilaporkan guna mendapatkan informasi terkini. Sementara itu, penanganan darurat juga segera dilakukan dengan mendirikan posko bencana serta memberikan bantuan logistik ke beberapa desa yang terdampak.

Melihat prakiraan cuaca BMKG hingga dua hari kedepan (29/10) wilayah Kabupaten Sekadau berpotensi hujan dengan intensitas ringan. Sementara itu, potensi peringatan dini esok (28/10) waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di sebagian besar wilayah Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat.

Berdasarkan analisis InaRisk Kabupaten Sekadau merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir pada kategori sedang hingga tinggi. Salah satu langkah preventif gerakan penguatan tanggul sungai dan penguatan jejaring komunikasi berbasis komunitas juga dapat dilakukan sebagai bentuk peringatan dini.

Baca juga: Hujan Lebat di Mandaling Mengakibatkan Banjir, Puluhan Korban Mengungsi

Menghadapi musim hujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi. (*) 

 

Editor : Fudai

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru