Resuhuffle Kabinet Jokowi, Disinyalir Rabu Wage Tengah Pekan September

Artik

JAKARTA - Isu resuhuffle kabinet Indonesia Maju tampaknya semakin dekat, pasalnya belakangan ini desas - desusnya semakin santer dikalangan publik, bahkan lebih mengejutkan reshuffle akan terjadi pada pertengahan minggu depan?

Asal mula isu reshufle mencuat saat Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan dukungannya kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) - Wapres Ma'ruf Amin.

Baca juga: Kedatangan Sejumlah Pemimpin Dunia Ramaikan Pelantikan Prabowo Gibran

PAN menurut pengakuan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga, telah mendukungan pemerintah Jokowi -,Ma'ruf sejak dipimpin oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

"PAN sejak kepemimpinan Ketum Bang Zul telah menegaskan sebagai partai politik pendukung pemerintah, ikut sebagai partai koalisi," kata Yoga saat dihubungi.

Partai Koalisi Bakal Tolak PAN

Menurut pengamat politik Yunarto Wijaya mengatakan, rencana masuknya PAN dalam kabinet bakal dapat penolakan dari partai lama pendukung Jokowi. Penolakan tersebut lanjutnya, lantaran mereka belum tentu bisa menerima kehadiran anggota koalisi baru yang tidak “berkeringat” memenangkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Sehingga ia menyarankan apabila Presiden Jokowi ingin merombak kabinetnya, calon menteri yang akan dipilih dipastikan bisa bekerja bukan sekadar memasukkan menteri untuk memperbesar koalisi. Karena kondisi bangsa saat ini sedang sulit.

“Apabila terjadi reshuffle, jangan sampai hanya bersifat politik memasukkan kepentingan partai politik tertentu. Lakukanlah reshuffle berbasis kinerja,” kata Yunarto.

Yunanto juga mengingatkan, dalam melakukan perombakan kabinet, Jokowi diimbau memiliki keberanian mengevaluasi kinerja menteri dari partai anggota koalisi lama. Sehingga perombakan yang dilakukan, kinerja pemerintahan menjadi lebih baik dan menjamin citra positif.

Relawan Dukung Reshufle

Terkait isu reshufle, Relawan Jokowi Mania (Joman) Imanuel Ebenezer, membocorkan Jokowi sedang menimbang tokoh yang akan dipilih sebagai pembantunya di kabinet. Sebagai relawan, Imanuel mengaku mendukung Jokowi perombakan bagi menteri yang berkinerja kurang maksimal.

"Info yang kita dapat dalam waktu dekat sih (reshuffle kabinet), tapi paling lambat ya Oktober ini," kata Ketua relawan Jokowi Mania (Joman) Imanuel Ebenezer dikutip dari Kompas TV, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Paus Fransiskus Dijadwalkan Pimpin Misa Akbar di GBK, Disiarkan Langsung untuk Umat Katolik

“Jangan gambling (berjudi) kepada menteri yang berkinerja buruk. Jadi harapan kami, segera lah reshuffle kabinet,” ujar Immanuel. Kendati begitu, Immanuel tidak menjelaskan lebih rinci siapa menteri yang layak diganti dari Kabinet Indonesia Maju.

Reshuffle Terjadi Tengah Pekan.

Dilansir dari GenPI, Reshuffle kabinet akan dilakukan Presiden Jokowi pada Rabu Wage atau 15 September 2021. Hal ini diprediksi Direktur Politik Indonesia Fernando EMaS

Menurutnya, Presiden Jokowi kerapkali membuat keputusan politik, termasuk reshuffle kabinet pada hari Rabu Wage tersebut, ada 6 menteri yang nanatinya bakal di-reshuffle.

“Pertama, Menteri Kesehatan,” kata Fernando.

Ia berpandangan bahwa Jokowi membutuhkan menteri kesehatan dari kalangan dokter. Seiring munculnya varian Covid-19 varian Mu. Dengan begitu, Indonesia diharapkan lebih siap menghadapi Covid-19.

Baca juga: PLN Sukses Jaga Keandalan Listrik Selama Presiden Joko Widodo Ngantor di IKN

Kedua, dia memprediksi yang bakal di-reshuffle Menteri Komunikasi dan Informatika. Sebab, Jokowi membutuhkan menteri profesional untuk berperan lebih besar di bidang informasi dan informatika.

Ketiga, yang layak diganti yakni Nadiem Makarim, dia menilai kinerja Nadiem selama pandemi belum memiliki terobosan di bidang pendidikan.

Keempat dan kelima yang layak diganti ialah Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Kedua menteri tersebut, dianggap tidak memiliki empati atas situasi yang sedang dihadapi masyarakat Indonesia.

“Keenam, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang sudah mulai tidak fokus karena mempersiapkan diri pada 2024,” katanya.

Jokowi juga disarankan, untuk menyoroti sejumlah menteri lain yang mulai tidak fokus.

Dia menyebut diantaranya Sofyan Jalil, Teten Masduki, Syahrul Yasin Limpo, Budi Karya Sumadi, dan Abdul Halim Iskandar. “Diharapkan presiden segera reshuffle untuk kepentingan memaksimalkan hasil kerja para menteri yang bermanfaat bagi masyarakat,” katanya. (roy)

Editor : Fudai

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru