RSUD dr. Soewandhie Gencar Berinovasi, Tingkatkan Layanan dan Efisiensi Digital

Reporter : rudi
Dr. Billy Dirut RSUD dr Soewandhi saat sedang rapat di komisi d DPRD Surabaya (Doc.rudy)

SURABAYA – Upaya meningkatkan mutu layanan dan efisiensi pengelolaan terus dilakukan oleh RSUD dr. Soewandhie Surabaya. Di bawah kepemimpinan dr. Billy D. Mesakh, rumah sakit daerah kebanggaan warga Surabaya ini kian gencar berinovasi agar mampu memberikan pelayanan yang cepat, nyaman, dan modern bagi masyarakat.

 

Baca juga: Tingkatkan Respon Darurat, Komisi D Minta Integrasi Layanan Kesehatan

Billy menjelaskan, saat ini RSUD dr. Soewandhie telah mengimplementasikan dashboard digital yang memantau ketersediaan tempat tidur pasien secara real time di setiap shift. Inovasi ini diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara kualitas pelayanan dan efisiensi keuangan.

“Kami sudah memiliki dashboard digital untuk memantau ketersediaan tempat tidur per shift. Dengan sistem ini, efisiensi layanan dan pendapatan bisa terus dijaga,” terang Billy.

 

Tak hanya berfokus pada sistem digital, Billy juga menyoroti persoalan kapasitas parkir yang menjadi perhatian penting rumah sakit. Saat ini, area parkir RSUD dr. Soewandhie hanya mampu menampung sekitar 200 kendaraan, sementara kunjungan pasien bisa mencapai 1.600 hingga 1.700 orang per hari.

“Kami sedang menyiapkan lahan parkir bertingkat di sisi Jl. Tambak Bening agar sirkulasi kendaraan lebih tertata dan tidak mengganggu akses ambulans,” ungkapnya.

 

Sementara itu, dr.Queen Azizah, memastikan bahwa proses pembangunan dan pengembangan fasilitas tidak akan mengganggu pelayanan pasien.

Baca juga: Surabaya Gencar Perangi TBC, Gandeng Banyak Pihak dan Terjun Langsung ke Masyarakat

“Pelayanan tetap berjalan normal, terutama di IGD yang menjadi prioritas. Kami juga menyiapkan sistem satu pintu untuk memperlancar arus pasien,” jelas Queen.

 

 

 

Baca juga: Dinkes Surabaya Pastikan Pembangunan RSUD Surabaya Timur Tuntas pada September

Lebih lanjut, Billy memaparkan, RSUD dr. Soewandhie juga tengah mengembangkan layanan premium bernama GRHA Adyatma, yang ditujukan bagi pasien non-JKN (Non BPJS). Layanan ini menjadi salah satu strategi rumah sakit untuk meningkatkan pendapatan tanpa mengurangi pelayanan publik.

“GRHA Adyatma sudah berjalan dan menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar. Ke depan, kami berharap dukungan pemerintah dan DPRD agar layanan ini semakin dikenal masyarakat,” tuturnya.

 

Dengan sederet inovasi tersebut, RSUD dr. Soewandhie berkomitmen untuk terus tumbuh sebagai rumah sakit daerah yang mandiri, modern, dan kompetitif, sekaligus tetap menjaga dedikasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat luas. (Rda) 

Editor : rudi

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru