Rumah Literasi Digital Surabaya Latih UMKM Bangun Jejak Digital

Reporter : Fudai
Praktisi digital Fatkhur Rohman, memaparkan strategi membangun jejak digital (Foto: Ali Masduki for Artik)

SURABAYA – Rumah Literasi Digital (RLD) Surabaya pada Selasa (30/9) menggelar pelatihan intensif digital marketing bertajuk “Membangun Jejak Digital UMKM – Kolaborasi untuk Negeri”. Kegiatan berlangsung di markas RLD, Jalan Kaca Piring No. 6, Kecamatan Genteng, Surabaya, dan diikuti puluhan pelaku UMKM dari berbagai bidang usaha.

Pelatihan menghadirkan sejumlah praktisi digital serta pebisnis sukses sebagai pemateri dengan tujuan memperkuat kapasitas pelaku UMKM agar mampu bersaing di era digital.

Baca juga: Rumah Literasi Digital Diskusi “Autisme dan Kita”, Bahas Kesadaran, Lingkungan dan Peran Teknologi

Fokus utamanya adalah memberikan pemahaman bahwa keberadaan di media sosial tidak hanya sekadar “jualan cepat”, melainkan juga berfungsi sebagai etalase produk yang perlu dikelola dengan strategi yang matang.

Praktisi digital Fatkhur Rohman, memaparkan strategi membangun jejak digital secara menyeluruh, mulai dari menciptakan identitas digital yang khas, menjaga konsistensi kehadiran online, membuat konten menarik, membangun interaksi positif, meningkatkan kredibilitas, hingga penerapan Search Engine Optimization (SEO).

“Identitas digital adalah pintu masuk agar konsumen mudah mengenali produk maupun jasa yang ditawarkan,” ujarnya.

Menurutnya, sekadar nampang di media sosial saja tidak cukup, etalase di medsos bukan untuk mempercepat jualan, namun sangat penting untuk membangun reputasi.

Sesi berikutnya diisi Andika Ismawan yang membahas strategi pembuatan narasi serta penerapan SEO di media sosial, termasuk pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan seperti ChatGPT.

Ali Masduki, fotografer sekaligus anggota Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya, membawakan materi fotografi produk dan menekankan pentingnya visual yang kuat di tengah derasnya arus konten digital.

Selain itu, konten kreator Naufal Ammar Imaduddin melatih peserta membuat video singkat untuk media sosial dengan memanfaatkan konsep dari platform AI.

Baca juga: Laskar Tretan Perjuangan (LTP) Perkuat Akar Organisasi Lewat Diskusi Branding

Pelatihan semakin lengkap dengan hadirnya Isnan Effendi, pebisnis online asal Surabaya, yang berbagi pengalaman menggunakan fitur live TikTok untuk berjualan sekaligus membangun kedekatan dengan konsumen. Ia menegaskan, live TikTok membutuhkan strategi yang tepat, termasuk menyiapkan jumlah pengikut sebagai modal awal.

Salah satu peserta, Widhi Sri Astuti, pemilik UMKM Zumaz Food, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari pelatihan ini.

“Di sini lebih detail. Kami baru tahu ada strategi SEO dan bio yang perlu diterapkan. Saya jadi lebih paham bagaimana membuat konten menarik dan memanfaatkan fitur digital untuk meningkatkan penjualan,” tuturnya.

Ia bahkan langsung mencoba ilmu yang diperoleh dengan mengunggah hasil foto produk yang diedit menggunakan AI. “Baru saya pasang di status, pagi harinya sudah ada yang menanyakan harga produk. Padahal belum sempat saya posting di Instagram atau TikTok,” ujarnya, Rabu (1/10).

Baca juga: UKM Sahabat Pustaka Unitomo Gelar Diskusi Filsafat Bertajuk Memahami Logika

Menurut Widhi, pelatihan RLD berbeda dengan pelatihan serupa lainnya karena melibatkan jurnalis, praktisi media sosial, dan pegiat literasi digital sehingga sudut pandangnya lebih beragam.

“Kami dipersiapkan dengan pondasi yang kuat sebelum benar-benar terjun ke dunia digital marketing. Terima kasih, RLD, atas ilmu yang bermanfaat. Semoga bisa ikut belajar lagi di batch berikutnya,” ungkapnya.

Kegiatan ini diharapkan mampu membuka peluang baru bagi UMKM Surabaya untuk mengembangkan usaha sekaligus meningkatkan daya saing lokal. RLD sendiri berkomitmen untuk terus mendampingi pelaku UMKM agar dapat tampil lebih percaya diri di ruang digital dan sukses bersaing di pasar modern. (red)

 

Editor : Fudai

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru