Mengenal Geografi dan Identitas Nasional Bangsa Iran

Reporter : Fudai

JAKARTA - Iran, secara resmi bernama Republik Islam Iran (bahasa Persia: , Jomhuri-ye Eslami-ye Iran), adalah sebuah negara berdaulat yang terletak di kawasan Asia Barat.

Dalam sejarah panjangnya dilansir dari wikipedia, negara ini dikenal oleh dunia luar sebagai Persia, sebuah nama yang berasal dari wilayah Parsa di barat daya Iran, yang dikenal oleh bangsa Yunani kuno sebagai Persis.

Namun, sejak zaman kuno, penduduk lokal sebenarnya telah menyebut tanah air mereka sebagai "Iran". Nama ini berasal dari kata "Aryn", yang berarti “tanah bangsa Arya”. Istilah ini mencerminkan identitas historis dan etnis penduduk asli wilayah tersebut.

Pada tahun 1935, atas permintaan pemerintah Iran yang dipimpin oleh Reza Shah Pahlavi, nama resmi "Iran" mulai digunakan dalam hubungan internasional menggantikan "Persia". Kemudian, pada tahun 1959, putranya Mohammad Reza Pahlavi mengumumkan bahwa kedua istilah "Iran" dan "Persia" boleh digunakan secara bergantian, meskipun "Iran" tetap menjadi sebutan resmi negara.

Letak Geografis dan Batas Wilayah

Iran menempati posisi strategis di jantung Timur Tengah, menjadikannya salah satu negara penting secara geopolitik. Negara ini memiliki luas wilayah sekitar 1.648.000 kilometer persegi, menjadikannya negara terbesar kedua di Timur Tengah setelah Arab Saudi, dan terbesar ke-17 di dunia.

Iran berbatasan langsung dengan tujuh negara daratan serta dua perairan penting:

  • Barat Laut:Berbatasan dengan Azerbaijan sepanjang 500 km dan Armenia sepanjang 35 km.
  • Utara:Berhadapan dengan Laut Kaspia, salah satu laut tertutup terbesar di dunia.
  • Timur Laut:Berbatasan dengan Turkmenistan sepanjang sekitar 1.000 km.
  • Timur:Berbatasan dengan Afghanistan (936 km) dan Pakistan (909 km).
  • Barat:Berbatasan dengan Türkiye (500 km) dan Irak (1.458 km).
  • Selatan:Memiliki garis pantai yang panjang di Teluk Persia dan Teluk Oman, menjadikannya memiliki posisi penting dalam lalu lintas energi global.

Sejarah Politik: Dari Kekaisaran ke Republik Islam

Iran memiliki sejarah yang sangat panjang, mulai dari Kekaisaran Persia Kuno seperti Dinasti Achaemenid, Parthia, dan Sasaniyah, hingga masa Islam yang membawa pengaruh besar dalam peradaban dan struktur sosial negara ini.

Puncak perubahan besar terjadi pada tahun 1979, ketika Revolusi Iran menggulingkan monarki Pahlavi yang dipimpin oleh Shah Mohammad Reza Pahlavi. Revolusi tersebut dipimpin oleh tokoh ulama karismatik, Ayatollah Ruhollah Khomeini, yang kemudian mendirikan sistem pemerintahan baru berbasis teokrasi Islam. Sejak saat itu, nama resmi negara ini menjadi Republik Islam Iran, dengan konstitusi yang menggabungkan prinsip-prinsip demokrasi dan hukum Islam (Syariah), serta menjadikan pemimpin tertinggi agama (Rahbar) sebagai figur paling berkuasa dalam politik dan militer.

Demografi dan Kebudayaan

Iran adalah negara multietnis dan multibudaya dengan populasi lebih dari 86 juta jiwa (perkiraan 2025). Mayoritas penduduknya adalah bangsa Persia (sekitar 61%), tetapi negara ini juga merupakan rumah bagi banyak kelompok etnis lain, termasuk:

  • Azerbaijan Iran(sekitar 16%): Berasal dari wilayah barat laut dan memiliki kedekatan budaya dengan negara tetangga Azerbaijan.
  • Kurdi(sekitar 10%): Mayoritas tinggal di wilayah barat Iran yang berbatasan dengan Irak dan Türkiye.
  • Lur(sekitar 6%): Bermukim di wilayah Lorestan dan pegunungan Zagros.
  • Etnis lainnya mencakup Arab, Baluchi, Turkmen, dan minoritas lainnya.

Bahasa resmi negara adalah bahasa Persia (Farsi), namun bahasa daerah seperti Azeri, Kurdi, Lori, Baluchi, dan Arab juga digunakan secara luas di berbagai provinsi.

Agama resmi Iran adalah Islam Syiah dengan cabang Ja'fari sebagai mazhab utama, dan mayoritas penduduknya menganut aliran ini. Namun demikian, Iran juga memiliki komunitas minoritas beragama seperti Sunni, Kristen, Yahudi, Zoroaster, dan Baha’I. (red)

 

Editor : Fudai

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru