SURABAYA - Progres revitalisasi Pasar Kembang di Surabaya hampir mencapai garis akhir. Pembangunan yang ditarget rampung pada 16 Mei 2025 ini kini sudah menyentuh angka 90 persen. Tak ingin hanya duduk di balik meja, anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya pun turun langsung ke lapangan untuk melihat perkembangan terakhir.
Baca juga: Imam Syafi'i Apresiasi Pemkot Surabaya atas Program Pemberian BPJS Ketenagakerjaan untuk Driver Ojol
Ketua Komisi B, Faridz Afif, memimpin langsung kunjungan ke pasar yang menjadi salah satu ikon kota ini. Ia menyampaikan bahwa pembangunan di sisi utara pasar sudah kelar dan tinggal menunggu jadwal peresmian oleh Wali Kota.
"Bagian utara sudah beres, sekarang tinggal tunggu peresmiannya saja," kata Faridz kepada Artik.id, Kamis (08/05).
Berbeda dengan sisi selatan, masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Namun, Faridz memastikan bahwa koordinasi sudah berjalan, termasuk dalam hal pendanaan yang akan melibatkan Bank Jatim.
“Kami sudah bahas rencana kolaborasi, tinggal realisasi,” tambahnya.
Menurut Faridz, wajah baru Pasar Kembang harus bisa mencerminkan kebanggaan warga Surabaya yang tidak hanya dari tampilan fisik, tapi juga dari segi kenyamanan dan fungsionalitas.
“Namanya juga ikon kota, ya harus menarik. Fasilitasnya juga mesti mendukung, seperti meja pedagang yang tertata rapi,” ujarnya.
Selain menyoroti fisik bangunan, Komisi B juga membuka isu lama soal pengelolaan surat sewa lapak. Ia menegaskan pentingnya peninjauan ulang agar tidak ada lagi penyewa abadi yang menguasai stan hingga puluhan tahun tanpa kejelasan hukum.
“Ini perlu dievaluasi serius, ada yang sudah sewa 30 tahun. Jangan sampai jadi celah untuk disalahgunakan,” tegas Faridz.
Revitalisasi Pasar Kembang sendiri menelan anggaran sebesar Rp7,9 miliar, dengan pengawasan hukum dari tim Datun Kejari Perak.
Baca juga: Langgar Segel, Yona Bagus Widyatmoko Sebut UD Sentosa Seal Lecehkan Wibawa Pemkot Surabaya
“Proyek ini sudah diawasi secara hukum. Target rampungnya 16 Mei, dan serah terima diharapkan bisa dilakukan sehari setelahnya,” terang perwakilan dari PD Pasar Surya.
Direktur Utama PD Pasar Surya, Agus Priyo, menyebut kerja sama dengan Bank Jatim dilakukan lewat pola bisnis, bukan program CSR. Salah satu ide yang sedang disiapkan adalah pemanfaatan titik reklame untuk mendukung pembiayaan tahap selanjutnya.
“Targetnya, pembangunan pasar tidak melulu bergantung pada APBD,” jelas Agus.
Setelah rampung, pasar ini diperkirakan mampu menampung sekitar 400 pedagang. Di lantai dua saja sudah disiapkan 260 kios, dan permintaan terus mengalir.
“Ini jadi sinyal positif dari para pelaku usaha,” ujar Agus.
Baca juga: Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono Dipecat dari Ketua DPC PDIP Surabaya Sebab Masalah Keuangan
Ia menambahkan, penataan ulang juga mencakup aspek ekonomi, legalitas kepemilikan, hingga monetisasi untuk keberlanjutan pengelolaan. Tak lupa, fasilitas publik seperti parkir dan sistem keamanan turut disiapkan, termasuk pembangunan tangki air darurat untuk antisipasi kebakaran.
“Tangki ini kami bangun sebagai langkah perlindungan jika terjadi musibah,” imbuhnya.
Meski mayoritas pekerjaan telah berjalan lancar, Komisi B memberi beberapa catatan penting, khususnya terkait kebersihan dan kerapian pasar. Tumpukan sampah di bagian depan dan penataan area dalam yang belum optimal menjadi perhatian tersendiri. (red/rda)
Editor : Fudai