JAKARTA - Siapa sangka kisah cinta pelawak legendaris Dono Warkop dengan istrinya, Titi Kusumawardhani, berawal dari sebuah permainan mistis bernama Jailangkung. Permainan yang kerap digunakan untuk bertanya pada makhluk gaib itu ternyata pernah memberi “bocoran” soal jodoh Dono ketika ia masih duduk di bangku SMP.
Kala itu, sang kakak iseng menanyakan siapa kelak yang akan menjadi pasangan hidup Dono. Ajaibnya, Jailangkung menjawab dengan menyebut nama lengkap dan asal sang calon istri: Titi Kusumawardhani dari Madiun. Dono sendiri sempat melupakan kejadian tersebut seiring berjalannya waktu.
Namun, ramalan itu terbukti ketika Dono berkuliah di Universitas Indonesia. Saat menjalani masa orientasi mahasiswa, ia berjumpa dengan seorang mahasiswi baru yang bernama sama persis dengan “jawaban” Jailangkung itu. Sosok tersebut adalah Titi Kusumawardhani, atau akrab dipanggil Didiet.
Dalam ospek, Dono yang kala itu dikenal sebagai senior berwibawa dan berpenampilan gondrong, sempat membentak Didiet sebagaimana tradisi ospek era 70-an. Meski demikian, Didiet justru menaruh simpati pada Dono dan memilihnya sebagai senior favorit. Dari sanalah hubungan keduanya mulai terjalin hingga akhirnya berlanjut ke jenjang pernikahan.
Dono menikahi Titi pada 13 November 1979. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai tiga anak: Andika Aria Sena, Damar Canggih Wicaksono, dan Satrio Sarwo Trengginas. Padahal, Dono sempat berkeinginan hanya memiliki dua anak, namun takdir berkata lain.
Ketiga anak Dono pun tumbuh dengan jalannya masing-masing, tanpa ada yang mengikuti jejak ayah mereka di dunia hiburan, apalagi menjadi tentara seperti yang dulu sempat dihindari Dono. Salah satunya bahkan menempuh pendidikan di bidang Teknik Nuklir.
Sayangnya, kebersamaan Dono dan Titi tidak berlangsung lama. Titi lebih dahulu berpulang pada 14 Agustus 1999, disusul Dono dua tahun kemudian pada 30 Desember 2001.
Meski kehidupan Dono di layar lebar identik dengan sosok kocak yang mudah menaklukkan hati gadis cantik, kisah cintanya di dunia nyata justru penuh kejutan. Bahkan, menjelang pernikahan, ibunya sempat mengingatkan kembali tentang ramalan Jailangkung yang ternyata benar adanya.
Ada pula satu celetukan khas Dono saat ditanya mengapa ia tidak melucu di hari pernikahannya. Dengan tenang ia menjawab,
“Untuk sekali ini saja saya ingin serius. Kalau harus melucu, lebih baik undangannya saya jual,” ujarnya.
(red)
Editor : Fudai