Klarifikasi dan Permintaan Maaf atas Pengusiran Wartawan dalam Rapat Komisi B DPRD Surabaya

Reporter : rudi
Budi leksono ,M.faridz Afif,Inyong Maulana duduk bersama .

Surabaya - Berita pengusiran wartawan yang terjadi dalam rapat dikomisi B DPRD kota Surabaya menemui titik temu, Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Muhammad Faridz Afif, menyampaikan klarifikasi terkait insiden yang terjadi beberapa waktu lalu, diruang press room dewan kota surabaya. 

Ia menegaskan,segala keputusan yang diambil, baik yang benar maupun salah, tetap menjadi tanggung jawabnya sebagai Ketua Komisi B, pada wartawan DPRD kota Senin (10/03).

Baca juga: DPRD Surabaya: Berbagi Kebahagiaan dengan Anak Yatim Piatu di Bulan Ramadhan

"Saya ingin menyampaikan kepada sahabat -sahabat semua di sini, khususnya di Komisi B. Wartawan pasti tahu mengapa saya meminta keluar beberapa orang. Tetapi yang perlu dipahami, saya tidak ada niat mengusir, yang kemudian menimbulkan salah paham dan perasaan tersinggung pada rekan rekan," tutur Afif.

"Apapun yang salah pada anggota Komisi B, saya sebagai ketua yang bertanggung jawab. Jika ada kesalahan, saya mohon maaf, karena itu tidak disengaja. Saya hanya ingin menyelesaikan beberapa hal yang memang harus diselesaikan," tambah mas dewan (sapaan akrabnya).

Menurut Afif, langkah yang diambil saat itu, yang melibatkan permintaan kepada wartawan untuk keluar sejenak, adalah langkah yang salah.

"Saya khawatir jika saya teruskan, ada beberapa hal yang bisa keliru. Namun, saya ingin menegaskan, saya bertanggung jawab penuh atas segala hal yang terjadi di Komisi B," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pokja Wartawan Dewan Kota Surabaya, Inyong Maulana, juga memberikan tanggapan ,bahwa pertemuan ini merupakan langkah untuk menyelesaikan masalah dan mencari solusi atas kejadian yang lalu. 

Baca juga: M.saifuddin : Pembangunan Rusunami Diharapkan Jadi Solusi Perumahan Terjangkau bagi Masyarakat.

"Kami sudah berdiskusi dan hari ini kita bisa menyelesaikan masalah ini. Insya Allah teman-teman wartawan juga memaafkan, dan kami minta maaf jika ada hal yang kurang berkenan dalam peliputan," ujar Inyong.

Ia juga mengingatkan agar komunikasi yang lebih baik dapat terjalin di masa depan. "Misalnya, jika ada hal yang kurang berkenan, teman-teman anggota Dewan bisa langsung berbicara. Kami berharap ke depannya tidak ada lagi kesalahpahaman, dan komunikasi bisa lebih halus," tambahnya.

Inyong mengakhiri pertemuan dengan keputusan setelah pertemuan ini, semuanya sudah jelas dan dapat kembali bekerja secara profesional sesuai dengan bidang masing-masing. 

Baca juga: Buchori Imron: Pengajuan Warga Harus Dikawal Agar Terwujud di Lapangan.

"Kita sudah tabayun dan selesai. Sekarang kita bisa melanjutkan pekerjaan kita dengan lebih baik lagi," tuturnya.

"Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan insiden tersebut tidak terulang kembali dan hubungan antara Komisi B DPRD Surabaya dengan wartawan dapat berjalan dengan lebih harmonis," pungkas Inyong. (Rda)

 

Editor : rudi

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru