SURABAYA | ARTIK.ID - Dalam rentang usia siswa yang tergolong muda tentunya tertarik dengan suatu permainan. Penggunaan permainan tradisional merupakan pilihan yang tepat sebagai media pembelajaran.
Pada penelitian yang dilakukan oleh tim PKM-RSH Universitas Dr. Soetomo berhasil memperoleh pendanaan Dirjen Dikti. Penelitia itu berjudul "Meningkatkan Kemampuan Numerasi Siswa Melalui Pendekatan Etnomatika Menggunakan Permainan Tradisional Engkle"
Baca juga: Jelang Wisuda 28 September 2024, Unitomo Bekali Calon Wisudawan dengan Materi Personal Branding
Ketua PKM RSH, Menurut Iffah mengatakan, penelitian ini memiliki tujuan mendeskripsikan pendekatan etnomatika serta upaya peningkatan kemampuan numerasi menggunakan permainan tradisional engkle.
“seperti pribahasa 'sekali dayung dua tiga pulau terlampaui' makna seperti itu yang menjadi motivasi penelitian kami, tak fokus pada upaya peningkatan kemampuan numerasi siswa melainkan kami juga berupaya untuk menjaga agar permainan tradisional tetap dikenal oleh siswa masa kini,” paparnya.
Latar belakang yang mendasari penelitian ini adalah karena kemampuan numerasi siswa di Indonesia yang masih tergolong rendah, serta mulai terkikisnya pemahaman tentang budaya setempat pada generasi saat ini. Seperti yang kita ketahui bahwa proses KBM di Indonesia masih tebilang monoton dan minimnya penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik, sehingga menimbulkan rasa malas belajar terhadap siswa.
Baca juga: Yudisium FKIP Unitomo, Prof. Siti Marwiyah Sebut Peradaban Manusia Lahir dari Tangan Seorang Guru
Dalam penelitiannya dijelaskan bahwa pendekatan etnomatematika dengan menggunakan permainan engkle dapat menciptakan suasana belajar yang lebih aktif, menarik dan seru sehingga siswa mempunyai ketertarikan yang lebih untuk belajar lebih giat lagi dalam mata pelajaran matematika. Upaya peningkatan kemampuan numerasi siswa menggunakan permainan tradisional engkle terbukti memperoleh hasil yang positif.
"Harapan kami untuk meningkatkan kemampuan numerasi siswa dapat terwujud, terjadi kenaikan yang signifikan antara sebelum dan sesudah digunakannya engkle sebagai media pembelajaran," jelas Iffah.
Baca juga: Lompat Tali, Permainan Tradisional Populer di Indonesia Konon Berasal dari Eropa
Konsep matematika yang ada pada permainan tradisional engkle akan membantu siswa untuk belajar secara kontekstual, sehingga dapat meningkatkan kemampuan numerasi siswa. Dengan demikian pembelajaran matematika yang sebelumnya dianggap rumit oleh kebanyakan siswa kini bisa menjadi pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif dengan mengaitkan budaya setempat.
"Kami berharap penelitian yang kami lakukan dapat memotivasi para pendidik di Indonesia agar terus melakukan upaya untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada siswa dan membuat proses KBM menjadi menyenangkan," pungkasnya. (red)
Editor : Fudai