PDAM Surabaya Kebocoran, Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Minta Pengawasan Diperketat

Reporter : Fuart
Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya (FOTO: Fuday)

SURABAYA | ARTIK.ID - Kebocoran pipa PDAM di area proyek TIJ Joyoboyo beberapa waktu lalu kembali menuai sorotan. Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Baktiono, Selasa (9/7), menyayangkan kejadian tersebut dan meminta agar koordinasi serta pengawasan proyek di masa depan diperkuat.

"Perencanaan dan pengerjaan proyek TIJ harus lebih matang. Jangan sampai demi mengejar kecepatan, justru menimbulkan kerusakan pada pipa PDAM dan merugikan masyarakat," tegas Baktiono.

Baca juga: Komisi C DPRD Kota Surabaya Dukung Revitalisasi TRS, Baktiono Singgung PAD dan Pengamanan Aset

Ia menekankan bahwa proyek sebesar ini seharusnya memiliki konsultan dan pengawas yang bertanggung jawab untuk memastikan kelancaran dan keamanan proses pembangunan.

Baca Juga:

  1. Warga Gondang Senduro Kabupaten Lumajang Gelar Sedekah Dusun
  2. Ribuan Pecinta Kopi Memadati Jalan Tunjungan dalam JCC dan Festival Peneleh 2024
  3. Kolonel Marinir Edi Prayitno Hadiri Penyematan Brevet Terjun Bebas Diktaifib Angkatan 50
  4. BNN RI Perkuat Upaya P4GN, Jalin Kerja Sama Dengan GRANAT Dan GISLI
  5. Erika Carlina Pernah Pakai Jilbab Saat Sekolah Dasar Karena Dibully

"Mereka digaji untuk mengawasi proyek, termasuk di area pipa dan kabel bawah tanah. Saat ini sudah ada alat detektor untuk melacak keberadaan pipa dan kabel. Jangan sampai ada jaringan penting yang terputus dan merugikan banyak pihak," lanjutnya.

Baca juga: Komisi C DPRD Kota Surabaya Kompak, Ghoni dan Baktiono Tolak PSN Kenjeran Sebab Resahkan Nelayan

Baktiono menyatakan bahwa Komisi C DPRD Kota Surabaya akan mengundang pihak-pihak terkait untuk membahas kejadian ini. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kehati-hatian, termasuk dalam hal pengawasan dan keamanan P3K.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Arief Wisnu Cahyono menjelaskan, proyek TIJ telah mengikuti prosedur yang benar. Ia juga memastikan tidak ada kesalahan dari pihak PDAM maupun kontraktor.

"Kebocoran terjadi karena pipa yang sudah tua, tertanam sejak tahun 1903. Pipa ini sulit dideteksi dengan alat kami," jelas Wisnu.

Baca juga: Komisi C DPRD Kota Surabaya Tolak PSN Kenjeran, Tempuh Jalur Politik ke DPRD Jatim dan DPR RI

Ia menambahkan bahwa saluran air di area pipa yang bocor telah dimatikan dan tidak berdampak pada layanan PDAM. Pihaknya juga telah mengirimkan tangki air ke wilayah yang terdampak. (diy)

 

Editor : Fudai

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru