JAKARTA | ARTIK.ID - Lingkaran Artik kembali dilanda kebakaran hutan dengan intensitas tinggi untuk ketiga kalinya dalam lima tahun terakhir, hal itu mengutip laporan monitor perubahan iklim Uni Eropa, Copernicus.
Pernyataan yang dirilis Copernicus pada hari Kamis menyebutkan bahwa suhu udara yang lebih tinggi dan kondisi kering di Sakha, Rusia, menciptakan kondisi ideal untuk kemunculan api.
Baca juga: Tiga Pemuda Dibekuk Polisi saat Jual Beli Sabu di SPBU Pagelaran
Para ilmuwan khawatir asap dari api akan mengganggu kemampuan es Artik untuk memantulkan radiasi matahari, yang berakibat pada penyerapan panas lebih besar oleh daratan dan laut.
Sakha Menjadi Pusat Kebakaran Hutan
Layanan Pemantauan Atmosfer Copernicus (CAMS), yang melacak emisi kebakaran hutan di Lingkaran Artik, menemukan bahwa Sakha, Rusia, menjadi wilayah utama kebakaran hutan selama Juni.
Menurut CAMS, emisi karbon dari kebakaran hutan pada Juni mencapai 6,8 mega ton karbon, tertinggi ketiga selama dua dekade terakhir, hanya di bawah emisi pada tahun 2020 (16,3 mega ton) dan 2019 (13,8 mega ton).
Pada tahun 2021, Sakha juga mengalami kebakaran hutan, namun tidak sekuat tahun 2020 dan 2019.
Kondisi Mirip Tahun 2019 dan 2020
Mark Parrington, ilmuwan senior di CAMS, mengatakan kondisi yang memicu kebakaran terbaru mirip dengan tahun 2019 dan 2020.
Baca juga: ITS Luncurkan Mobil Formula Anargya EV Terbaru untuk Ajang FSAE Japan 2023
"Artik adalah ground zero untuk perubahan iklim dan kebakaran hutan Siberia yang semakin intensif adalah tanda peringatan yang jelas bahwa sistem penting ini mendekati titik kritis iklim yang berbahaya," kata Profesor Gail Whiteman dari University of Exeter.
"Apa yang terjadi di Artik tidak hanya terjadi di sana," kata Prof Whiteman. Dia menyebut kebakaran ini sebagai seruan mendesak untuk bertindak.
Dampak Besar pada Emisi Karbon dan Es Laut
Perubahan iklim yang meningkatkan suhu Artik telah menyebabkan pergeseran kebakaran hutan ke utara, membakar hutan boreal dan tundra, dan melepaskan emisi gas rumah kaca yang signifikan dari tanah organik yang kaya karbon.
Ilmuwan memperingatkan bahwa emisi karbon di kawasan ini merupakan yang tertinggi ketiga selama Juni dalam dua dekade terakhir.
Baca juga: Fakta Unik di Kota Artik Longyearbyen, Warganya Tidak Boleh Mati
Wilayah Sakha, yang terletak di utara jauh Rusia, mengalami kebakaran hutan yang luas pada tahun 2021, menghancurkan hampir 19 juta hektar lahan.
Menurut laporan agensi berita negara Rusia Tass, hingga 24 Juni, lebih dari 160 kebakaran melanda hampir 460.000 hektar lahan di wilayah tersebut.
Secara terpisah, es laut Artik telah mengalami penurunan drastis sejak tahun 1980-an.
Kebakaran hutan di Lingkaran Artik merupakan masalah yang mendesak dengan konsekuensi global. Peningkatan emisi karbon, gangguan pada refleksifitas es laut, dan dampak luas pada ekosistem Artik, semuanya menjadi pengingat yang stark tentang urgensi aksi untuk mengatasi perubahan iklim.
Editor : Fudai