SURABAYA | ARTIK.ID - Sebagai Widyaiswara Kehormatan LAN RI, Khofifah Indar Parawansa menjadi pemateri isu strategis dalam rangkaian Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan II Provinsi Jawa Timur, di BPSDM Jatim beberapa waktu lalu.
Dalam siaran pers, Kamis (22/2), Khofifah mengaku secara khusus menyampaikan materi terkait kepemimpinan kewirausahaan di era society 5.0.
Baca Juga: Jawa Timur Terdepan dalam Tata Kelola Pemerintahan Hngga Penurunan Kemiskinan
Kepemimpinan kewirausahaan biasanya dikaitkan dengan buku fenomenal reinventing government David Osborn dan Ted Gaebler. Intinya bagaimana membawa semangat wirausaha ke dalam pemerintahan atau sektor publik. Dengan tujuan merubah wajah pemerintahan agar lebih kompetitif, lebih berbasis outcome atau hasil yang luas.
"Kepemimpinan Kewirausahaan bukan temuan baru, namun sebuah temuan reflektif yang sesungguhnya tampak dari nilai-nilai kepemimpinan yang telah lama berproses untuk dijadikan pegangan," kata Khofifah.
Lebih jelasnya, ada tiga kemampuan dasar entrepreneurial leadership atau kepemimpinan kewirausahaan. Yang pertama yaitu Opportunity Seeker atau Pencari Peluang. Kemampuan ini adalah kemampuan dan kepekaan dalam merespon setiap peluang untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat
Baca Juga: Hasil survei, Emak Tidak Mampu Kejar Bunda, Unggul Dua Kali Lipat di Pilgub Jatim 2024
Kemudian yang kedua adalah Risk Taker atau Pengambil risiko. Dimana seorang pemimpin harus berani mengambil resiko akibat keputusan yang ditetapkan, dan harus paham dengan manajemen resiko.
Lalu yang ketiga adalah Resource Allocator atau Pengalokasi Sumber Daya. Yang mana pemimpin juga harus pandai dalam Memanfaatkan Sumber Daya yang ada untuk dimanfaatkan dan dikelola untuk mendatangkan dampak positif bagi organisasi.
Baca Juga: Khofifah Indar Parawansa Dukung Ekspansi Global PT Jasuindo Tiga Perkasa Sidoarjo
"Tiga kemampuan dasar ini harus dimiliki pejabat dan ASN di pemerintahan agar bisa membawa semangat wirausaha ke dalam sektor publik, sehingga pemerintahan bisa lebih berbasis outcome dan kompetitif," pungkas Khofifah.
(red)
Editor : Fuart