Festival Tari Bali VII di Jembrana Diramaikan Ratusan Penari Anak-anak

JEMBRANA | ARTIK.ID - Bupati Jembrana I Nengah Tamba membuka secara resmi festival Tari Bali VII dengan tema “Harmoni Dalam Keberagaman” di Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Minggu (28/1).

Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya tersebut diikuti oleh ratusan penari yang mayoritas anak-anak yang berasal dari Sanggar Tari Bali Pradnya Swari.

Baca Juga: Polres Jembrana Tanam Padi, Wujudkan Dukungan Program Ketahanan Pangan 100 Hari Kerja Presiden RI

Menariknya tidak hanya anak-anak normal secara fisik yang menari tarian Bali, juga anak-anak difabel sangat fasih dalam menarikan tarian Bali.

Hal tersebut mengundang decak kagum dari para penonton yang hadir, bahkan apresiasi datang dari orang nomor satu di Jembrana yakni Bupati I Nengah Tamba yang didampingi Ny. Candrawati Tamba berserta Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto serta tàmu undangan lainnya.

“Saya sangat mengapresiasi Sanggar Tari Bali Pradnya Swari khususnya kepada ownernya langsung Ibu Kadek Astini dalam membangun sumber dàya manusia (SDM) Jembrana yang unggul khususnya dalam bidang seni. Karena kita pahami bersama bahwa yang menjadi penopang Bali selain àgama dan adat, yaitu seni budaya itu sendiri. Dan hal itu sudah dilakukan oleh Sanggar Tari Bali Pradnya Swari,” ungkapnya.

Baca Juga: Pasar Umum Negara Sebagai Pusat Niaga dan Ikon Wisata

Terkhusus kepada anak-anak difabel, Bupati Tamba juga mengungkapkan rasa  bangga atas suguhan penampilan yang luar biasa. Ia menyebut bahwa hal tersebut bisa menjadi contoh untuk anak-anak sebaya mereka. “Ini adalah contoh yang luar biasa, anak difabel/berkebutuhan khusus mampu menari tarian bali dengan sangat baik. Jadi ruang kreativitas tidak memberi batas untuk mereka, ” jelasnya.

Disisi lain, Owner Sanggar Tari Bali Pradnya Swari,  Ni Kadek Astini mengatakan mengajar anak dengan kondisi normal dan difabel sama-sama sulit, karena mengajarkan tari dari dasar. Namun dia mengaku sudah memiliki strategi tersendiri. Misalnya jika anak tuli maka kuncinya ada pada komunikasi.

“Mengajarkan tari untuk anak-anak difabel merupakan kepuasan tersendiri. Beberapa even telah kami kami gelar agar anak-anak difabel ini bisa tampil. Kemudian setiap ada even kami coba rangkul semua difabel yang punya potensi di seni tari, kemudian pentas-pentas kecil juga sering,” ucapnya.

Baca Juga: Jelang Pemilu, Tradisi Tepengan Bangkit Kembali, Rizkiyan Ajak Generasi Muda Tetap Jaga Persatuan

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada I Nengah Tamba beserta jajaran yang telah memberi ruang ekspresi para kreator atau pelaku seni dan kebudayaan yang ada di Kabupatén Jembrana khususnya Sanggar Tari Bali Pradnya Swari.

 “Matur suksma (terima kasih) Pak Bupati, yang tiada henti selalu memberi dukungan dan suport kepada kami, hal itu terbukti dalam setiap event yang digelar pemerintahan, kami selalu dilibatkan. Karena sekali lagi ini sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam pelestarian seni budaya yang ada di Jembrana,” tutupnya. (lani)

Editor : Lani