SURABAYA | ARTIK.ID - Warga Dukuh Kupang Barat, Kota Surabaya, bersedia membongkar bangunan rumahnya untuk mengatasi banjir. Bangunan tersebut sebelumnya menutupi saluran air, sehingga menjadi salah satu penyebab banjir di kawasan tersebut.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengapresiasi kepedulian warga yang bersedia mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan umum. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa warga Surabaya memiliki hati yang lembut dan penuh gotong royong.
Baca Juga: Tetap Siaga, Pemkot Surabaya Perkuat Keamanan Selama Libur Lebaran
"Ini orang yang luar biasa, Surabaya ini luar biasa tidak ada yang tidak bisa diselesaikan di Surabaya. Karena sebenarnya orang Surabaya hatinya lembut, penuh gotong royong," kata Eri Cahyadi, Minggu (14/1/2024).
Dirinya mengungkapkan, bahwa sejak sekitar tahun 1976, kawasan Dukuh Kupang tersebut, kerap dilanda banjir saat hujan turun. Ini diakibatkan aliran air tidak bisa lancar karena sebagian bangunan rumah warga yang menutupi saluran.
"Di Dukuh Kupang puluhan tahun tidak mau dibongkar, tapi setelah saya sampaikan, saya tidak bisa bangun (saluran) untuk menyelesaikan banjir (karena ada bangunan rumah). Alhamdulillah mereka semuanya membuat surat pernyataan untuk mau dibongkar," ungkap dia.
Baca Juga: Jurnalis Rama Indra Laporkan Dugaan Kekerasan Aparat Saat Demo UU TNI ke Polda Jatim
Wali Kota Eri mengatakan, bahwa pembangunan saluran baru untuk mengatasi banjir di kawasan Dukuh Kupang akan dimulai pada bulan Februari 2024. Pembangunan ini akan menggunakan anggaran sebesar Rp10 miliar.
"Jadi sudah, setelah surat pernyataan itu keluar, langsung kita sampaikan lelang, dan kita sudah mulai lelang. Insyaallah bulan Februari 2024 sudah mulai dikerjakan," kata dia.
Baca Juga: Eri Cahyadi Sebut Segera Perbaiki Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Demonstrasi UU TNI
Dengan adanya dukungan dari warga, Wali Kota Eri optimis bahwa banjir di kawasan Dukuh Kupang dapat diatasi. Ia berharap, hal ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lain di Surabaya untuk saling bergotong royong dalam mengatasi permasalahan yang ada.
(red)
Editor : Fuart