JAKARTA | ARTIK.ID - Isu perpindahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setelah masa jabatannya berakhir, mendapat tanggapan dari Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Hasto mengatakan, PDIP tidak mau berspekulasi dengan isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Ia menegaskan, PDIP tetap solid dan fokus pada hal-hal yang objektif dan rasional.
Baca Juga: Kedatangan Sejumlah Pemimpin Dunia Ramaikan Pelantikan Prabowo Gibran
Hasto mengungkapkan, PDIP adalah partai yang berdiri kokoh pada kehendak rakyat. Ia menilai, isu-isu yang beredar hanya bertujuan untuk mengganggu konsentrasi PDIP dalam menjalankan tugasnya sebagai partai pemenang pemilu.
"PDIP itu berdiri kokoh pada hal-hal yang objektif, rasional yang melekat dengan kehendak rakyat," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Dikutip dari Tribun.
Hasto menambahkan, PDIP tidak perlu mengomentari isu-isu yang tidak berdasar. Ia menyebut, setiap hari ada jutaan isu yang bertebaran di media sosial, tanpa ada verifikasi atau klarifikasi.
"Jadi kami tidak berbicara isu karena bisa muncul jutaan isu setiap hari," ujar Hasto.
Baca Juga: Paus Fransiskus Dijadwalkan Pimpin Misa Akbar di GBK, Disiarkan Langsung untuk Umat Katolik
Hasto juga menegaskan, PDIP lebih memilih berbicara hal-hal objektif rasional yang berkaitan hajat hidup orang banyak. Ia menyebut, PDIP memiliki visi dan misi yang jelas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
"Itu yang dibahas oleh PDIP dan jadi fokus dari seluruh gerakan kepartaian kami," ungkapnya.
Isu Jokowi pindah ke PSI muncul setelah putra bungsunya, Kaesang Pangarep bergabung dengan PSI baru-baru ini.
Baca Juga: PLN Sukses Jaga Keandalan Listrik Selama Presiden Joko Widodo Ngantor di IKN
Kaesang Pangarep juga sudah diresmikan menjadi sebagai Ketua Umum PSI menggantikan Giring Ganesha. Namun, Jokowi sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait isu tersebut.
(diy)
Editor : Fuart