Tambang Tembaga dan Emas Bawah Tanah Banyuwangi, Beroperasi 2027

avatar Artik

BANYUWANGI | ARTIK.ID - Tembaga merupakan logam yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan industri, seperti kabel listrik, pipa air, peralatan elektronik dan lain-lain.

Indonesia memiliki beberapa tambang tembaga yang terkenal di dunia, seperti Grasberg di Papua dan Batu Hijau di Sumbawa. Namun baru-baru ini dikabarkan bahwa ada tambang tembaga lain yang tidak kalah menarik di ujung timur pulau Jawa.

Baca Juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Sukses Tampilkan Potensi Batik di Kancah Nasional

Tambang tembaga tersebut berada di kawasan Tujuh Bukit, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.

Kawasan ini dikelola oleh PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Group Tbk. Proyek tambang tembaga ini memiliki cadangan yang sangat besar dan berkualitas tinggi, sehingga disebut sebagai tambang tembaga kelas dunia.

Proyek tambang tembaga Tujuh Bukit saat ini masih dalam tahap pengembangan. Sebelumnya, PT BSI telah mengoperasikan tambang emas dan perak di area terbuka yang sama.

Namun, pada tahun 2027 mendatang, PT BSI akan beralih ke tambang bawah tanah yang lebih banyak mengandung tembaga dan ikutan emas.

Chief of External Affairs PT Merdeka Copper Gold Tbk, Boyke Poerbaya Abidin, pada keterangan pers, Selasa (12/9/2023), mengatakan, proyek tambang bawah tanah ini merupakan transisi dari tambang terbuka yang akan berakhir pada tahun 2026.

"Berdasarkan studi kelayakan yang kita lakukan sebelumnya, itu akan berakhir 2026. Kemudian nanti kita akan lanjutkan dengan proyek underground sendiri untuk tembaganya. Itu yang ada potensi di area Tujuh Bukit. Jadi setelah tambang emas, kita akan lanjutkan ke tambang tembaga," ujarnya.

Baca Juga: Ipuk Fiestiandani Fasilitasi Lulusan SMK Banyuwangi Berwirausaha dengan Bantuan Alat Usaha

Boyke menambahkan bahwa proyek tambang bawah tanah ini memiliki umur yang sangat panjang, yaitu sekitar 20-30 tahun ke depan.

Kapasitas produksi sekitar 24 juta ton bijih per tahun, proyek ini dapat menghasilkan sekitar 112 ribu ton tembaga dan 366 ribu ounce emas dalam konsentrat per tahun.

"Yang jelas dari data awal yang ada, proyeksi tambang tembaga kita yang underground ini kategorinya cukup besar," tutur Boyke.

Proyek tambang tembaga Tujuh Bukit ini tentunya memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional maupun daerah.

Baca Juga: Ipuk Fiestiandani Fasilitasi Lulusan SMK Banyuwangi Berwirausaha dengan Bantuan Alat Usaha

Selain meningkatkan produksi dan ekspor tembaga Indonesia, proyek ini juga memberikan lapangan pekerjaan, pendapatan daerah, serta program-program CSR bagi masyarakat sekitar.

Tembaga Tujuh Bukit menjadi bukti bahwa Indonesia masih memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa. Dengan pengelolaan yang baik dan bertanggung jawab, proyek ini dapat menjadi salah satu andalan Indonesia di sektor pertambangan.

(diy)

Editor : Fuart