JAKARTA | ARTIK.ID - Perusahaan Antariksa Rusia Roscosmos akan mempertimbangkan pengiriman misi baru ke kutub selatan bulan pada tahun 2025-2026.
Hal itu disampaikan Kepala Roscosmos Yury Borisov saat bertemu dengan pengembang stasiun otomatis Luna-25 di Asosiasi Penelitian dan Produksi Lavochkin, Jumat (25/8/2023).
Baca Juga: Bagai Teroris, Pesawat Tak Berawak Pasukan Ukraina Serang Fasilitas Sipil di Wilayah Rusia
“Kami telah berdiskusi dengan ilmuwan perusahaanpengembang stasiun otomatis Luna-25 mengenai kemungkinan penyebab misi Luna-25 yang belum selesai dan juga prospek lebih lanjut dari program bulan Rusia,” kata Yury.
Kepala Roscosmos mengatakan, khususnya, misi bulan yang belum selesai tidak menghentikan eksplorasi Bulan. Dia mendesak untuk membuat kesimpulan dan terus bekerja.
“Para insinyur dan ilmuwan Rusia sangat ingin melanjutkan proyek bulan. Kemungkinan mengulangi misi pendaratan di kutub selatan Bulan pada tahun 2025-2026 bisa menjadi salah satu opsi,” tegas Yury.
Baca Juga: Pasok Komponen Drone Shahed, Perusahaan Indonesia, Surabaya Hobby CV Kena Sanksi AS
Sebelumnya Roket pembawa Soyuz-2.1b dengan stasiun otomatis Luna-25 diluncurkan dari pelabuhan antariksa Vostochny di Timur Jauh Rusia pada pukul 02:10 waktu Moskow pada 11 Agustus.
Wahana bulan melakukan dua penyesuaian orbit pada 12 dan 14 Agustus. Pada 16 Agustus, stasiun otomatis Luna-25 memasuki orbit bulan.
Pada tanggal 19 Agustus, wahana bulan diberi dorongan untuk membuat orbit elips pra-pendaratannya. Sekitar pukul 14:57. Waktu Moskow pada 19 Agustus, kontak dengan wahana bulan Luna-25 terputus.
Baca Juga: Panglima Ukraina Menentang Pengerahan Warga Perempuan Jadi Tentara Melawan Rusia
Menurut perhitungan awal, stasiun otomatis Luna-25 lenyap setelah jatuh ke permukaan Bulan.
(diy)
Editor : Fuart