Indonesia Alihkan Ekspor Sawit ke Afrika, Asia Tengah dan Eropa Timur

avatar Artik

JAKARTA | ARTIK.ID - Pemerintah Indonesia berencana untuk memperluas pasar ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya ke Afrika, sebagai antisipasi terhadap Undang-Undang Anti Deforestasi (EUDR) Uni Eropa yang akan membatasi impor produk sawit dari Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono, yang menilai Afrika sebagai pasar alternatif yang menjanjikan untuk mengganti Uni Eropa sebagai salah satu tujuan utama ekspor produk sawit Indonesia.

Baca Juga: Luhut Sakit, Erick Thohir Gantikan Tugas-tugasnya

Eddy mengatakan dampak dari penerapan UU Deforestasi diperkirakan akan membuat Indonesia kehilangan kesempatan ekspor ke Uni Eropa sebanyak lebih dari 3 juta ton produk minyak sawit mentah.

Selain itu, jika Indonesia dimasukkan ke dalam daftar high risk oleh Uni Eropa, maka tidak hanya komoditas sawit yang akan terkena imbas, tetapi juga beberapa komoditas lain seperti kedelai, daging sapi dan kopi.

Eddy Martono mengatakan, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengekspor sawit ke Afrika. Namun, ia juga mengingatkan bahwa Indonesia harus meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya agar dapat bersaing dengan Malaysia, yang saat ini mendominasi pasar Afrika.

Baca Juga: Industri Kelapa Sawit di Indonesia Semrawut dari Hulu Hingga Hilir

"Malaysia lebih unggul dalam ekspor sawit ke Afrika karena banyak negara di benua itu yang termasuk dalam komunitas persemakmuran yang berhubungan erat dengan Malaysia," tutur Eddy, Jumat (30/06/2023).

Menurutnya, Selain Afrika pemerintah perlu mencari pasar baru untuk ekspor minyak sawit Indonesia. ia menyarankan untuk menjalin kerjasama dengan negara-negara di Eropa Timur, Asia Tengah, Timur Tengah dan Amerika.

Baca Juga: Industri Kelapa Sawit di Indonesia Semrawut dari Hulu Hingga Hilir

"Alasan kami adalah karena pasar Afrika mungkin tidak sebesar Eropa, mengingat banyak negara di sana juga merupakan produsen minyak sawit," katanya.

(diy)

Editor : Fuart