SURABAYA | ARTIK.ID - Dilansir dari artik beberapa waktu lalu, Pertamina menyatakan, BBM baru tersebut memiliki oktan yang lebih tinggi dari Pertamax biasa, sehingga dapat meningkatkan performa mesin dan mengurangi emisi gas buang.
Selain itu, BBM baru itu juga lebih ramah lingkungan karena mengandung bahan bakar nabati yang dapat dapat diperbaharui.
Baca Juga: Artik Kembali Dilanda Kebakaran, Emisi Karbon Mencapai Level Tinggi dalam 5 Tahun Terakhir
Namun, tidak semua mobil modern dapat menggunakan BBM baru ini tanpa modifikasi. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah kompatibilitas sistem bahan bakar, ketersediaan sensor oksigen, dan ketahanan terhadap korosi.
Oleh karena itu, sebelum menggunakan BBM bioetanol, pengguna mobil modern harus memeriksa spesifikasi teknis dan rekomendasi pabrikan terlebih dahulu.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, mengatakan bahwa kandungan etanol pada BBM jenis baru yang dimaksud adalah 5 persen.
Adanya campuran itu membuat Research Octane Number (RON) BBM campuran Pertamax dan Etanol lebih tinggi dari 92. Kemungkinan akan ada di kisaran oktan RON 95.
Mobil-mobil modern, berdasarkan panduan di manual book, rata-rata masih bisa mentolenransi campuran etanol pada BBM tidak lebih dari 10 persen.
Baca Juga: Ali Baham dan Pertamina Patra Niaga Bertemu Membahas Satu Harga BBM di Papua Barat
BBM bioetanol secara teknis akan mulai uji coba di Surabaya, Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyatakan, saat ini pihaknya masih menyiapkan sejumlah hal terkait dengan administratif.
“Rencananya (market trial) akan dilakukan di sekitar 10 SPBU di Surabaya,” jelasnya kepada, Sabtu (24/06/2023).
Berdasarkan pantauan di sejumlah lokasi, Minggu (25/06/2023), badan usaha lain yang menjual bensin RON 95 ialah Shell dengan nama produk Shell V Power. Per Juni 2023 harga Shell V Power di kisaran Rp 13.400 per liter hingga Rp 13.690 per liter.
Baca Juga: Tiga Pemuda Dibekuk Polisi saat Jual Beli Sabu di SPBU Pagelaran
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyatakan, pengembangan bensin dengan campuran bioetanol dinilai sangat baik karena saat ini berbagai negara sudah menggunakannya.
“Sekarang saatnya memanfaatkan etanol supaya bisa menjadi alternatif untuk mengurangi bahan bakar minyak (BBM) fosil kita,” jelasnya, Jumat (23/06/2023).
(ara)
Editor : Natasya