SURABAYA | ARTIK.ID - Menurut Pertamina, BBM baru ini memiliki oktan yang lebih tinggi dari Pertamax biasa, sehingga dapat meningkatkan performa mesin dan mengurangi emisi gas buang. Selain itu, BBM baru ini juga lebih ramah lingkungan karena mengandung bahan bakar nabati yang dapat diperbaharui.
Namun, tidak semua mobil modern dapat menggunakan BBM baru ini tanpa modifikasi. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah kompatibilitas sistem bahan bakar, ketersediaan sensor oksigen, dan ketahanan terhadap korosi.
Baca Juga: Para Pelaku Penjual BBM Ilegal di Gorontalo Diringkus Polisi
Oleh karena itu, sebelum menggunakan BBM bioetanol, pengguna mobil modern harus memeriksa spesifikasi teknis dan rekomendasi pabrikan terlebih dahulu.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, mengatakan bahwa kandungan etanol pada BBM jenis baru tersebut adalah 5 persen.
Adanya campuran itu membuat Research Octane Number (RON) BBM campuran Pertamax dan Etanol lebih tinggi dari 92. Kemungkinan akan ada di kisaran oktan RON 95.
Mobil-mobil modern, berdasarkan panduan di manual book, rata-rata masih bisa mentolenransi campuran etanol pada BBM tidak lebih dari 10 persen.
"Kita ambil contoh untuk mobil-mobil Toyota. Pabrikan Jepang tersebut masih memperbolehkan penggunaan bahan bakar campuran ethanol dengan kandungan hingga 10 persen," ujarnya dikutip dari uzone, Selasa (20/06/2023)
Baca Juga: PHE Dorong Hidroponik hingga Panel Surya Desa Wisata, Muara Enim
Pastikan bahwa campuran bahan bakar dengan ethanol yang digunakan memiliki angka oktan sesuai dengan di atas. Seperti Avanza, yang mengharuskan menggunakan BBM tanpa timbal dengan minimun RON 90 atau lebih..
Diketahui pemerintah tellah meluncurkan BBM bioetanol pada Juni 2023 sebagai upaya untuk mengembangkan bahan bakar nabati yang ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada BBM konvensional. Etanol sendiri diproduksi dari hasil fermentasi molases atau tetes tebu.
BBM bioetanol akan diuji coba di beberapa wilayah di Jawa Timur, khususnya di Mojokerto dan Surabaya, yang memiliki pabrik etanol. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dan efisiensi BBM bioetanol dalam kendaraan bermotor.
Selain itu, uji coba ini juga bertujuan untuk memastikan ketersediaan pasokan dan harga BBM bioetanol yang kompetitif.
Baca Juga: Pertamina Ternate Aksi Bersama Lestari, Melepas Anak Penyu di Pantai Kastela
BBM bioetanol diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perekonomian dan lingkungan Indonesia. Dengan menggunakan BBM bioetanol, Indonesia dapat menghemat devisa negara yang selama ini digunakan untuk mengimpor BBM konvensional.
Selain itu, BBM jenis ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global. dan yang terpenting, bisa meningkatkan kesejahteraan petani tebu yang menjadi sumber bahan baku etanol.
(diy)
Editor : Fuart