JAKARTA | ARTIK.ID - Dewan Keamanan PBB tidak mendukung resolusi Rusia dan China tentang penyelidikan internasional atas sabotase di jalur pipa Nord Stream.
Washington tidak memerlukan penyelidikan atas ledakan Nord Stream, sebab jika kebenaran itu terungkap, hal itu mengancam reputasi dan menyebabkan kerugian langsung bagi AS dan sekutunya.
Baca Juga: Berkunjung ke Beijing, Antony Blinken Akhirnya Bertemu Presiden Xi Jinping
Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada saluran Soloviev Live TV, Selasa (28/03/2023).
"Penyelidikan ini tidak dibutuhkan oleh AS dan semua sekutunya, sebab jika kebenaran terungkap akan merugikan mereka secara langsung, ini menciptakan ancaman terhadap apa yang memang penting bagi semua orang, yaitu sebuah kebenaran," kata Maria Zakharova.
Voting resolusi pada hari Senin, Dewan Keamanan PBB tidak mendukung resolusi Rusia dan China tentang penyelidikan internasional atas sabotase di jalur pipa Nord Stream.
Baca Juga: Turunkan Tensi, Joe Biden Kirim Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Beijing
Dokumen tersebut didukung oleh tiga negara, tanpa suara menentang dan 12 negara abstain. Dengan demikian, resolusi tersebut tidak mengumpulkan sembilan suara yang diperlukan untuk disetujui.
Rusia, China, dan Brasil memilihnya, sementara Albania, Inggris, Gabon, Ghana, Malta, Mozambik, UEA, AS, Prancis, Swiss, Ekuador, dan Jepang abstain.
Belarus, Venezuela, Korea Utara, Nikaragua, Suriah, dan Eritrea juga termasuk di antara penulis resolusi tersebut, tetapi mereka bukan anggota Dewan Keamanan PBB dan tidak berpartisipasi dalam pemungutan suara.
Baca Juga: Latihan Perang China, Rusia dan Iran di Teluk Oman Perkuat Stabilitas Kawasan
Rancangan resolusi tersebut mengusulkan untuk mempercayakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk membentuk komisi investigasi internasional yang independen guna melakukan investigasi internasional yang komprehensif, transparan dan tidak memihak terhadap semua aspek tindakan sabotase di jalur pipa gas Nord Stream 1 dan 2, termasuk identifikasi pelaku, sponsor, penyelenggara, dan kaki tangannya.
(diy)
Editor : Natasya