Banjir di Rokan Hulu, 999 Unit Rumah Warga Terdampak

avatar Artik

JAKARTA | ARTIK.ID - Sebanyak empat wilayah di Kabupaten Rokan Hulu, Riau terendam banjir pada Selasa (21/3). Banjir terjadi pasca meluapnya debit air Sungai Rokan Kanan ke permukiman warga. 

Adapun wilayah terdampak merujuk laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Selasa (21/3) pukul 19.30 WIB. Antara lain Desa Babussalam, Desa Pematang Berangan, Desa Koto Tinggi dan Kelurahan Pasir Pengairan yang berada di wilayah Kecamatan Rambah terdampak banjir. 

Baca Juga: Hadir di World Water Forum ke 10 di Bali, BNPB Dorong Kolaborasi Global Atasi Krisis Air

Data sementara yang berhasil dikumpulkan, 999 Kepala Keluarga dan 999 unit rumah warga terendam banjir dengan ketinggian muka air antara 70 hingga 150 sentimeter. Selain itu dua fasilitas ibadah dan beberapa segmen jalan pun ikut terendam. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rokan Hulu bersama tim gabungan langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pendataan, penanganan dan evakuasi korban terdampak. Beberapa perahu karet diterjunkan untuk mempermudah pergerakan masyarakat. 

Baca Juga: BPBD Bali Jadi Contoh Inovasi Teknologi Sistem Peringatan Dini Bencana untuk 153 Desa

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, wilayah Rokan Hulu pada Rabu (22/3) akan mengalami cuaca cerah berawan hingga hujan ringan. Sementara itu Kamis (23/3) akan terjadi hujan dengan itensitas sedang hingga lebat. 

"Untuk itu kami mengimbau kepada pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan misalnya penguatan tanggul menggunakan sand bag disekitar daerah aliran sungai untuk mengurangi luapan debit air," ujar Abdul Muhari. 

Baca Juga: Jembatan Kawanua 480 Meter di Maluku Tengah Putus Diterjang Banjir

Kemudian bagi masyarakat yang tinggal di sepadan sungai agar membentuk tim penanganan bencana tingkat desa, memantau informasi cuaca dan debit air sungai secara aktual untuk mengurangi potensi risiko ketika terjadi banjir.

(ara) 

Editor : Natasya