Gelaran Mendhak Sanggring Tlemang Lamongan, Memasak 1000 Ekor Ayam

avatar Artik

SURABAYA | ARTIK.ID - Mendhak Sanggring sebagai ritual adat masyarakat Desa Tlemang, Kecamatan Ngimbang, Lamongan terus dilestarikan dan dijaga.

Menjadi agenda tahunan dengan mengikuti kalender Hijriah, budaya ruwatan ini dilaksanakan selama 4 hari berturut-turut mulai tanggal 24 hingga 27 Jumadil Awal yang bertepatan pada 19 hingga 22 Desember 2022.

Baca Juga: Bupati Lamongan Beri SK 980 Pegawai dengan Perjanjian Kerja untuk Guru PPPK

Tradisi unik yang dibalut dengan budaya Jawa Wayang Krucil maupun karawitan menjadi pengingat atas jasa R. Nurlali atau dikenal Mbah Buyut Terik sebagai tokoh pemimpin desa yang didasarkan pada diwisudanya beliau oleh Sunan Giri keempat, sekaligus penyebar agama islam di Tlemang. 

Menjadi tradisi sejak ribuan tahun lalu, puncak acara yang bertepatan pada Kamis (22/12/2022) Kemarin.

Disambut antusiasme masyarakat yang luar biasa. Meskipun hujan mengguyuh sejak siang, namun tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk mencari keberkahan melalui tradisi tersebut.

Juru Kunci Makam Mbah Terik, Mujiono mengatakan, hari ini masyarakat begitu semangat mengikuti serangkaian proses mulai dari memasak 1000 ayam panggang, hingga proses kirab dari tiga dusun menuju Makam Mbah Terik. 

Baca Juga: Bupati Lamongan Beri SK 980 Pegawai dengan Perjanjian Kerja untuk Guru PPPK

"Banyak masyarakat yang hadir dan mengikuti serangkaian proses Mendhak Sanggring, dari Tlemang maupun dari luar," tutur Mujiono.

Dalam sejarahnya, Mbah Terik merupakan penyebar agama Islam dari Sunan Graben ke Giri dan di tugaskan di Tlemang Lamongan.

Mendhak Sanggring sendiri sudah mendapat pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional.

Baca Juga: Vakum Selama Dua Tahun, Nelayan Lamongan Kembali Gelar Tradisi Petik Laut

Kepala Desa Tlemang Aris Pramono berharap tradisi ziarah ini tidak hanya menjadi agenda tahunan saja melainkan agenda rutin untuk mendoakan Mbah Terik. 

"Mari bahu membahu melestarikan budaya ini, apalagi ini nanti jika pendoponya sudah jadi jangan hanya berziarah setahun sekali. Masa Pendopo sudah bagus cuma satu sekali, nanti bisa dilaksanakan rutin," pungkas Aris.

(ara)

Editor : Fuart