Capaian Target Sanitasi Aman, Wabub Lumajang Ajak Warga Rutin Sedot Tinja

avatar Artik

LUMAJANG | ARTIK.ID - Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) saat beraudensi tentang Strategi Pendukung Pencapaian Target Sanitasi Aman oleh Tim Kerja UNAIR-UNICEF dan Pemkab Lumajang, mengajak Masyarakat Lumajang untuk membudayakan hidup bersih dan sehat, salah satunya dengan cara sedot tinja secara rutin.

"Ayo jangan tunggu mampet, lakukan sedot tinja secara rutin agar kualitas air minum kita tetap terjaga," kata Bunda Indah di Ruang Mahameru Kantor Bupati Lumajang, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga: Tanah Longsor Pronojiwo Lumajang Mengakibatkan Tiga Korban Satu Keluarga Tewas

Menurut Bunda Indah, hal tersebut bertujuan agar kualitas air yang dikonsumsi oleh masyarakat tetap bersih dan terjaga.

Dalam kesempatan itu, Bunda Indah juga mengatakan, bahwa lebih dari 90 persen septic tank di wilayah perkotaan Kabupaten Lumajang tidak kedap, sehingga berpotensi mencemari air tanah atau sumur.

Selain itu, air yang tercemar juga diasumsi dapat berpotensi mengandung bakteri Escherichia coli (E. coli). Bakteri itu sendiri berasal dari kotoran hewan maupun manusia.

Baca Juga: Ini Motif Pembunuhan Driver Taksi, Kiply yang Dibuang ke Piket nol Lumajang

"Bakteri E. coli sumber penyakit yang ada di tubuh kita, oleh karena itu kita harus rutin melakukan sedot tinja, hal ini berguna untuk mencegah pencemaran air tanah," ujarnya.

Sementara itu, Program Officer WASH UNICEF Provinsi Jawa Timur, Muhammad Afrianto Kurniawan, memaparkan beberapa strategi pendukung pencapaian target sanitasi aman, diantaranya memberikan layanan tinja gratis, membangun SPALDT, kemudian penciptaan demand layanan serta penguatan ekosistem pasar sanitasi aman.

Selain itu, pihaknya juga targetkan sanitasi aman mecapai 20 persen untuk Kabupaten Lumajang di tahun 2024.

Baca Juga: Jembatan Gladak Perak Lumajang Amblas, Jalur ke Malang Terputus

"Target kita di Lumajang ditetapkan 20 persen untuk di tahun 2024, kemudian hari ini berdasarkan data dari DPKP ada 6,3 persen yang sudah tercapai (aman). Tapi masih ada gap sekitar 13,7 persen, ini yang sebenarnya jadi PR sampai 2024," pungkasnya.

(ara)

Editor : Fuart