Meski Dihantam Rudal, Referendum di Donbass, Zaporozhye dan Kherson Tak Berhenti

avatar Artik

JAKARTA | ARTIK.ID - Hari ketiga pemungutan suara dalam referendum untuk bergabung dengan Rusia telah berakhir di Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk (LPR, DPR), serta di wilayah Zaporozhye dan Kherson.

Referendum telah diakui sah di tiga wilayah pertama karena jumlah pemilih telah melewati 50%. Proses pemungutan suara berlanjut di tengah serangan penembakan oleh militer Ukraina.

Baca Juga: Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Menganggap Tak Perlu Bernegosiasi dengan Kiev

Operasi khusus

Serangan Rusia menewaskan sekitar 100 tentara bayaran di dekat kota Zaporozhye, kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov kepada wartawan, Minggu (25/09/2022), kemarin.

Sedangkan 300 tentara bayaran asing tewas dalam serangan di Wilayah Nikolayev.

Dilansir dari kantor berita Tass, Angkatan Udara Rusia menjatuhkan dua pesawat MiG-29 Ukraina yang didesain ulang untuk membawa rudal HARM buatan AS.

Pasukan artileri Rusia juga mencegah tentara Ukraina melancarkan serangan ke kota Maryinka di DPR. Selain itu, pasukan Rusia menghentikan pasukan Ukraina untuk menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye.

Referendum di Donbass

Referendum di Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk telah diakui sah karena lebih dari 50% pemilih telah memberikan suara mereka.

Partisipasi pemilih saat ini mencapai 76,09% di LPR dan 77,12% di DPR. Pengamat internasional mengatakan pada briefing di Donetsk bahwa proses pemungutan suara sejalan dengan semua prinsip internasional.

Menurut Ketua DPR Denis Pushilin, pengamat belum mencatat adanya kejanggalan di republik ini.

Baca Juga: Kota Bakhmut di Ujung Kekalahan, Bos Wagner Minta Zelenskiy Menyerah

Referendum di wilayah Kherson dan Zaporozhye

Jumlah pemilih telah mencapai 51,55% di Wilayah Zaporozhye (termasuk suara yang diberikan di luar negeri) dan 48,91% di Wilayah Kherson.

Pengamat asing, termasuk yang berasal dari Serbia, Jerman, Prancis, dan Turki, sejauh ini belum melaporkan adanya penyimpangan selama plebisit di kedua wilayah tersebut.

RUU tentang wilayah yang dibebaskan

Prosedur aksesi wilayah yang dibebaskan ke Rusia dapat dilakukan pada 30 September.

Sebuah sumber di Duma Negara (majelis rendah parlemen) mengatakan, dia tidak mengesampingkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan ambil bagian dalam upacara aksesi.

Baca Juga: Putin Klaim Ukraina Merupakan Wilayah Rusia, Barat Hendak Merebutnya

Serangan penembakan

Beberapa serangan penembakan besar terjadi selama referendum selama akhir pekan.

Salah satu serangan menghantam sebuah hotel di pusat kota Kherson, tempat para wartawan menginap.

Serangan itu menewaskan mantan anggota parlemen Ukraina dan politisi aktif Alexey Zhuravko. Dua anggota KPU keliling mengalami luka-luka di DPR.

(ara)

Editor : Fuart