SURABAYA - Pada ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI tahun 2021 yang dihelat di Provinsi Papua pada 02 hingga 15 November lalu, kontingen Sumenep yang diwakili oleh Homaidi (48), berhasil penyumbang medali perak dan meraih juara II tim beregu lomba catur.
Homaidi berasal dari Desa Payudan Nangger dan merupakan alumnus Pondok Pesantren (Ponpes), Annuqayah Daerah Al-Furqon Guluk-guluk, Sumenep, di ajang bergengsi tersebut dirinya kalah dari tim tuan rumah Provinsi Papua.
Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep, Subiyakto, mengaku bangga dengan prestasi yang dicapai Homaidi.
“Homaidi layak disambut dan diberikan penghargaan oleh masyarakat khususnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, karena telah membawa nama baik daerahnya ke tingkat Nasional,” ujar Subiyakto.
Menurutnya, perjuangan Khomaidi menuju kancah Nasional itu bukanlah sesuatu yang mudah, sebab harus bertarung di tingkat Provinsi terlebih dahulu dan itu mampu dilalui dengan baik. Meski harus diakui selama ini perhatian dan pembinaan dari pihak Pemkab Sumenep kepada Homaidi belum maksimal.
Khomaidi dan tim saat mengunjungi perbatasan Papua Nugini - Indonesia pasca kompetisi.
Sementara itu, kepada reporter artik.id saat diwawancara, Minggu (28/11/2021). Khomaidi mengatakan bahwa hobinya bermain catur itu berawal sejak dia mondok di Ponpes Annuqayah Sumenep.
"Jadi kalau bermain catur itu saya memang hobi sejak dari pondok, kemudian hobi itu semakin terwadahi saat saya kuliah di Universitas 17 Agustus (Untag -red), Surabaya, di Untag saya ikut UKM catur," ujar Khomaidi.
Ditanya soal kepedulian Pemkab Sumenep, Khomaidi mengaku memang belum optimal, hal itu senada dengan yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep.
"Ya kalau ditanya soal perhatian Pemkab Sumenep, memang apresiasinya sangat jauh, berbanding terbalik dengan perjuangan yang saya lakukan, apa lagi kalau dibanding dengan daerah lain," imbuh Khomaidi.
Namun, Khomaidi menambahkan bahwa tujuannya bermain catur itu bukanlah berharap penghargaan, hadiah ataupun pujian dari siapapun, tapi lebih pada rasa ingin ikut memberi sumbangsih pada bangsa.
"Hadiah dan apresiasi manusia itu sudah pasti mengikuti mereka yang punya prestasi, namun dalam hal ini saya lebih ingin punya kontribusi bukan berharap ingin mendapatkan sesuatu, ya kita doakan dan berprasangka positif saja," pungkas Khomaidi.
(diy)
Editor : Fudai