SURABAYA – Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Agus Mashuri, mengapresiasi pencetusan Sumpah Arek Suroboyo yang digaungkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di kawasan Kota Lama Surabaya tadi malam.
Ikrar tersebut bukan sekadar simbol, melainkan komitmen moral agar warga Surabaya bersikap tegas namun tetap beradab, serta menjunjung tinggi keadilan hukum.
Agus Mashuri menilai, pesan persatuan dalam Sumpah Arek Suroboyo menjadi sangat relevan di tengah dinamika sosial kota yang majemuk. "Surabaya yang dihuni berbagai ras dan suku, membutuhkan sikap saling menghormati serta penegakan hukum yang adil agar tidak mudah terpecah belah,'' tuturnya pada Warta Artik.id Selasa (30/12)
Kasus Nenek Elina Kita sikapi sebagai refleksi penting bagi semua pihak. peristiwa yang menimpa warga lanjut usia tersebut membuka mata publik bahwa keadilan hukum harus benar-benar dirasakan oleh masyarakat kecil.
“Kasus Nenek Elina menjadi pengingat bahwa hukum tidak boleh tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Arek Suroboyo harus berani membela kebenaran, tetapi tetap mengedepankan adab dan rasa kemanusiaan,” tegas Agus Mashuri.
Ia menekankan, kepastian hukum yang adil sebagaimana diamanatkan konstitusi harus hadir nyata dalam setiap kebijakan dan penegakan hukum di Surabaya.
"Semangat Sumpah Arek Suroboyo dapat menjadi landasan bersama agar aparat dan pemangku kepentingan lebih peka terhadap keadilan sosial," imbuhnya.
Agus Mashuri Berkata, Keadilan yang beradab adalah kunci menjaga kondusivitas, sehingga Surabaya Kota yang aman untuk siapapun tanpa terkecuali.
"Jika hukum ditegakkan secara adil, maka persatuan warga akan terjaga. Inilah esensi sejati dari Sumpah Arek Suroboyo,” pungkasnya. (Rda)
Editor : rudi