SURABAYA – Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Premanisme. Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan langkah tegas dan terukur untuk menjawab keresahan masyarakat terkait keamanan dan ketertiban di Kota Surabaya.
Arif Fathoni menilai, keterlibatan unsur TNI, Polri, serta perwakilan seluruh suku dan elemen masyarakat dalam Satgas Anti Premanisme menunjukkan komitmen pemerintah kota dalam membangun sistem pengamanan yang inklusif.
Ia menegaskan, Surabaya adalah kota multikultural yang membutuhkan pendekatan persatuan, bukan hanya penindakan semata.
“Satgas ini penting bukan sekadar untuk menindak premanisme, tetapi juga mencegah potensi konflik sosial. Dengan melibatkan semua unsur masyarakat, rasa memiliki terhadap keamanan kota akan semakin kuat,” tutur Arif Fathoni pada Warta Artik.id Sabtu (27/12).
Legislator Partai Golkar Surabaya itu menekankan, keamanan merupakan fondasi utama bagi keberlangsungan aktivitas ekonomi dan sosial warga.
"Saya berharap Satgas Anti Premanisme mampu bekerja secara profesional, humanis, dan tetap menjunjung tinggi nilai hukum serta kearifan lokal Surabaya,"imbuhnya.
Lebih lanjut, Arif Fathoni mendorong agar Satgas tersebut tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga mengedepankan langkah preventif melalui edukasi, dialog antarwarga, dan penguatan peran tokoh masyarakat. Dengan demikian, potensi benturan antarwarga dapat dicegah sejak dini.
“Tujuan akhirnya adalah menciptakan Surabaya yang aman, nyaman, dan rukun. Tidak boleh ada ruang bagi premanisme maupun konflik horizontal di kota ini,” tegasnya.
Diakhir pernyataannya, Ia juga mengajak seluruh warga Surabaya untuk mendukung langkah pemerintah kota dengan menjaga kondusivitas lingkungan masing-masing, sehingga keamanan tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.
Editor : rudi