SURABAYA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya terus memperkuat jalinan komunikasi dengan partai politik peserta Pemilu 2024. Kali ini, giliran DPC PDI Perjuangan Surabaya yang menerima kunjungan audiensi KPU, Selasa (07/10), di kantor DPC PDIP Surabaya.
Ketua KPU Surabaya, Suprayitno yang akrab disapa Nano, menegaskan bahwa agenda ini merupakan bagian dari upaya membangun sinergi, silaturahmi, sekaligus menyerap masukan dari berbagai pihak terkait isu-isu strategis kepemiluan.
Baca Juga: PDIP Surabaya Hadir Untuk Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat
“Kami ingin membangun kedekatan yang sehat dengan semua partai. Selain itu, kami juga menampung pandangan mereka soal isu-isu penting seperti daerah pemilihan (dapil),” tutur Nano.
Meski pembahasan dapil masih di tahap awal, Nano memastikan KPU siap melakukan sosialisasi lebih mendalam saat tahapan resmi telah dimulai.
Sementara itu, Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Anas Karno, menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menyebut forum seperti ini sangat dibutuhkan demi menjaga keterbukaan informasi dan membangun koordinasi yang berkelanjutan.
“Kami harap kegiatan semacam ini bisa dijadwalkan rutin, minimal tiap semester. Jadi, komunikasi antara KPU dan parpol terus terjaga,” ucap Anas.
Baca Juga: Reses di Gubeng, Buleks Hujan Keluhan Warga Soal Hunian dan Fasilitas Umum
Dalam pertemuan tersebut, PDIP turut mengusulkan penyesuaian jumlah kursi DPRD Surabaya. Berdasarkan data terbaru dari Dispendukcapil dan BPS, jumlah penduduk Surabaya sudah menembus angka tiga juta jiwa.
“Idealnya, jumlah kursi di DPRD juga menyesuaikan, bisa naik menjadi 50–55 kursi agar representasi warga lebih proporsional,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, KPU Surabaya mencatat usulan tersebut sebagai masukan penting dan akan dibawa ke tingkat pembahasan nasional.
Baca Juga: Abdul Malik Dukung Wali Kota Surabaya Tindak Tegas Pungli, Dorong Reformasi Layanan Publik
“Semua masukan kami tampung. Proses pengkajian masih berjalan, dan kami selalu terbuka terhadap pandangan dari partai politik maupun kalangan akademisi,” tutup Nano. (Rda)
Editor : rudi