SURABAYA - Pagi itu, Rima (38) sudah bersiap dengan jaket hijau lusuhnya. Dari subuh hingga larut malam ia mengaspal di jalanan Surabaya untuk mengantarkan penumpang dan mengirim makanan, agar bisa menutup target harian. Di balik senyumnya ada lelah yang selalu ia simpan.
Rima tidak hanya satu, ada puluhan atau mungkin ratusan Rima yang berprofesi sebagai driver ojol di Surabaya. Mereka tidak bekerja untuk diri sendiri, tetapi untuk keluarga, membayar biaya sekolah anak dan membantu orang tua di kampung.
“Kalau badan pegal, biasanya saya tahan. Jarang sempat periksa kesehatan karena sibuk di jalan,” ujarnya lirih, saat ditanya wartawan.
Kesibukan itulah yang membuat kesehatan kerap terabaikan. Namun, Kamis (18/9/2025) pagi, ada sesuatu yang berbeda. RS TK III Brawijaya Surabaya dipenuhi perempuan dengan helm dan jaket hijau. Mereka datang tidak untuk menjemput penumpang, tapi untuk pemeriksaankesehatan Gratis yang diadakan oleh Kodam V/Brawijaya.
Selain itu, Kodam V/Brawijaya juga memberi penyuluhan khusus bagi para driver ojol perempuan. Suasana riuh penuh tawa terasa ketika tim medis memeriksa tensi, gula darah, hingga kolesterol satu per satu.
“Driver ojol perempuan punya peran besar dalam menopang perekonomian keluarga. Kodam hadir untuk mendukung agar mereka tetap sehat dan produktif,” tutur Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A.
Selain layanan pemeriksaan, mereka juga mendapat penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi, pola makan, serta cara mengelola kelelahan akibat pekerjaan di jalan.
Bagi Rima, kegiatan sederhana seperti itu berarti besar dan sangat berharga.
“Rasanya seperti ada yang peduli. Kami biasanya hanya mikirin target, bukan kondisi tubuh,” pungkasnya, sembari menggenggam paket vitamin yang dibagikan. (red)
Editor : Fudai