BANDUNG - Persilangan musik rock dengan rap bukanlah hal yang lazim di Indonesia. Kalaupun ada, sering kali hanya menjadi pelengkap dan kurang menonjol, terutama pada bagian lirik.
Namun, Blums dan Rand Slam membuktikan hal sebaliknya lewat single Mata Pisau. Mereka menunjukkan bahwa rap di atas kanvas grunge rock bukan hanya mungkin, tetapi juga bisa tetap menjaga kualitas musik dan lirik.
Baca Juga: Pasca Rilis Dua Single, Firstrate Lepas Album Penuh Perdana Bertajuk Passage of Time
Rand Slam membuka lagu dengan 20 bar puitis yang menggambarkan perjalanan batin menuju persimpangan tajam dalam memaknai hidup. Skema rimanya yang rapi berpadu dengan hentakan musik rock bernuansa heavy.
Baca Juga: Pasca Rilis Dua Single, Firstrate Lepas Album Penuh Perdana Bertajuk Passage of Time
Blums mengisi lebih dari empat menit dengan riff gitar dan ketukan drum yang dinamis, jauh dari kesan monoton yang sering ditemui pada grup rap-rock kebanyakan.
Secara musikal, Blums seakan menyaring esensi grunge ala Nirvana, lalu memacunya dalam tempo sedang. Hasilnya terdengar ringan di telinga, tetapi tetap penuh energi, cocok menjadi soundtrack hari-hari yang kian kelam.
Baca Juga: Pasca Rilis Dua Single, Firstrate Lepas Album Penuh Perdana Bertajuk Passage of Time
Mata Pisau menjadi single ketiga Blums, dirilis pada 30 Juli lalu, sekaligus menandai salah satu titik penting dalam proses penggarapan album penuh mereka yang dijadwalkan meluncur tahun ini. Single ini sudah dapat dinikmati di berbagai platform musik digita. (red)
Editor : Fudai