MPU Lhokseumawe Imbau Penguatan Akidah dan Akhlak di Tengah Meningkatnya Kasus HIV

LHOKSEUMAWE - Wakil Ketua I Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Lhokseumawe, Tgk. M. Rizwan Haji Ali, mengimbau masyarakat untuk memperkuat kembali akidah dan akhlak, menyusul meningkatnya kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari tahun ke tahun di daerah tersebut.

"Kami sangat prihatin terhadap informasi yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Lhokseumawe mengenai meningkatnya jumlah penderita HIV di Kota Lhokseumawe," ujar Tgk. M. Rizwan kepada AJNN, Senin (19/5/2025).

Baca Juga: Hingga Oktober 2023, Paparan HIV AIDS di Surabaya Mencapai 1.122 Kasus

Menurutnya, salah satu indikasi meningkatnya kasus HIV adalah pendangkalan pemahaman terhadap ajaran agama. Kondisi tersebut, lanjutnya, dapat memicu berbagai penyimpangan dalam kehidupan sosial, termasuk pergaulan bebas yang menjadi salah satu faktor risiko penularan HIV/AIDS.

"Dangkalnya ilmu agama bisa berdampak pada lemahnya kontrol diri, yang pada akhirnya berujung pada perilaku menyimpang," ujarnya.

Tgk. M. Rizwan juga menyoroti kondisi Kota Lhokseumawe yang semakin majemuk, serta menjadi jalur lintas dan persinggahan bagi warga dari berbagai daerah. Hal ini, menurutnya, turut berkontribusi terhadap dinamika sosial yang kompleks, termasuk dalam hal penyebaran penyakit menular.

Untuk itu, ia mengajak masyarakat agar memperkuat ketahanan keluarga melalui peningkatan pendidikan, pemahaman, dan pengamalan nilai-nilai agama.
"Dengan memperkuat dasar agama, kita dapat mencegah berbagai perbuatan yang mungkar, terutama pergaulan bebas dan zina," tegasnya.

Lebih lanjut, ia mendorong adanya kolaborasi antara tokoh agama dan instansi terkait guna mencari solusi atas persoalan tersebut. MPU Lhokseumawe, katanya, siap menjadi bagian dari upaya mitigasi penyebaran HIV melalui pendekatan keagamaan.

"Kalau memungkinkan, kami ingin mengundang Dinas Kesehatan untuk berdiskusi bersama MPU, guna mencari titik di mana kami bisa berperan dalam pencegahan agar kasus ini tidak terus meningkat," pungkasnya. (red)

Editor : Fudai