Prabowo Berkomitmen Hapus Outsourcing, Politikus PDI-P Sebut Perlu Revisi Regulasi

May Day Monas 2025 (Foto Facebook @Prabowo Subianto)
May Day Monas 2025 (Foto Facebook @Prabowo Subianto)

JAKARTA - Dalam peringatan Hari Buruh 2025, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan komitmennya untuk menghapus sistem outsourcing, sebuah mekanisme kerja alih daya yang pertama kali diperkenalkan di era Presiden Megawati Soekarnoputri.

Prabowo menegaskan bahwa negara harus hadir untuk menjamin keadilan bagi pekerja, bahkan menyebut Marsinah, aktivis buruh yang menjadi simbol perjuangan hak pekerja, sebagai pahlawan.

Baca Juga: IMF dan Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Tumbuh 4,7%, Istana Sebut Tak Masalah, yang Penting Optimis

"Kami akan berupaya secepat mungkin menghapus outsourcing melalui kajian mendalam oleh Dewan Kesejahteraan Nasional," tegasnya.  

Namun, langkah ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hendrawan Supratikno, politikus senior PDI Perjuangan, mengingatkan bahwa penghapusan outsourcing memerlukan penyesuaian regulasi, termasuk revisi terhadap UU Cipta Kerja yang mengatur praktik tersebut.

"Jika dinilai banyak disalahgunakan, revisi adalah solusinya," ujarnya kepada dikutip dari kompas, Kamis (1/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa dunia kerja terus berubah, sehingga regulasi harus mampu menyesuaikan dinamika yang ada.  

Di sisi lain, Hendrawan mengakui bahwa outsourcing bukanlah fenomena lokal semata, melainkan tren global yang lahir dari tuntutan efisiensi bisnis.

"Sistem ini muncul karena perusahaan-berusaha menekan biaya tenaga kerja," katanya.

Baca Juga: Penerimaan Pajak Mulai Pulih, Sri Mulyani Optimistis Kondisi Fiskal Terjaga

Namun, ia mengingatkan bahwa tanpa pengaturan yang adil, posisi tawar pekerja yang seringkali lebih lemah akan semakin terpinggirkan. Karena itu, ia mendorong keseimbangan antara kepentingan pengusaha dan perlindungan hak buruh.  

Ia juga menyambut positif rencana pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh yang diusung Prabowo. Menurutnya, sinergi antara pekerja dan pemilik usaha adalah kunci meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraan.

"Semakin produktif sebuah perusahaan, semakin besar peluang untuk memperbaiki nasib pekerja," tuturnya.

Melalui akun faceboonya Presiden Prabowo menyampaikan “Selamat Hari Buruh Internasional May Day 2025”. Presiden mengatakan dirinya mendengar dan akan memperjuangkan harapan-harapan para buruh pada hari ini.

Baca Juga: Prabowo Pastikan Hilirisasi Nasional Serap Lapangan Kerja dan Bermanfaat bagi Ekonomi

“Saya akan segera membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional yang akan terdiri dari semua tokoh-tokoh pimpinan buruh seluruh Indonesia.” kata presiden.

“Kita juga akan segera membentuk Satgas PHK, kita tidak akan membiarkan pekerja-pekerja diPHK dengan seenaknya. Semoga Tuhan Yang Maha Besar melindungi kita semua, semoga kita bekerja terus bersama-sama,” imbuhnya.

 

“Saya minta dukungan rekan-rekan buruh dan bantuan kalian, bersama-sama kita selamatkan kekayaan rakyat, kekayaan negara kita, kekayaan rakyat harus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Selamat berjuang, hidup buruh! Hidup Rakyat Indonesia!” pungkasnya. (red)

Editor : Fudai