JAKARTA - Drama perang dagang antara Amerika Serikat dan China makin memanas. Presiden AS, Donald Trump, kembali membuat geger dunia internasional setelah mengancam bakal menaikkan tarif impor produk China hingga 50 persen!
Ancaman ini bukan tanpa sebab. Trump tampaknya mulai gerah dengan sikap keras kepala China yang enggan mencabut kebijakan tarif impor 34 persen terhadap produk-produk AS sebagai langkah balasan China atas tarif baru yang lebih dulu diberlakukan Trump.
Baca Juga: Beijing Naikkan Tarif hingga 125% sebagai Balasan terhadap Kebijakan Dagang Trump
Alih-alih melunak, China justru semakin berani meladeni gertakan Trump. Melalui Kementerian Perdagangan-nya, China menyatakan tidak gentar sedikit pun.
"Ancaman AS untuk menaikkan tarif terhadap China adalah kesalahan besar. Ini menunjukkan wajah asli AS yang suka memeras," tegas juru bicara Kementerian Perdagangan China, dikutip dari The Guardian, Selasa (8/4).
China bahkan menegaskan siap melawan sampai titik darah penghabisan jika AS nekat menjalankan ancaman tersebut.
"Jika AS benar-benar menaikkan tarif, kami tidak akan tinggal diam. China pasti akan melakukan aksi balasan untuk melindungi kepentingan nasional kami," lanjut pernyataan resmi tersebut.
Baca Juga: Kebijakan Prabowo Picu Kekhawatiran Arus Keluar Dana Orang Kaya Indonesia ke Luar Negeri
Bukan Sekadar Perang Tarif, Ini Soal Harga Diri Negara
Bagi China, perang dagang ini bukan hanya soal angka dan bisnis, tetapi juga soal mempertahankan kedaulatan dan kepentingan pembangunan negaranya.
Selain itu, China menganggap langkah retaliasi penting dilakukan demi menjaga tatanan perdagangan internasional yang sehat dan adil. Mereka menilai kebijakan tarif tinggi Trump justru berisiko merusak stabilitas ekonomi global.
Dilansir dari ABC News, ketegangan ini mulai menimbulkan dampak nyata di pasar keuangan global. Indeks saham di berbagai belahan dunia, dari Tokyo hingga New York semakin labil karena ketidakpastian arah perang dagang dua raksasa ekonomi ini.
Baca Juga: Menkeu ASEAN Bahas Perang Dagang Global, Sri Mulyani Tegaskan Indonesia Siap Hadapi Guncangan
Potensi Tarif Impor China Jadi 104%?
Jika ancaman Trump benar-benar direalisasikan, produk-produk asal China yang masuk ke AS bisa dikenai tarif impor total sebesar 104%. Angka ini merupakan akumulasi dari tarif-tarif sebelumnya: 20% di periode awal perang dagang, 34% di periode kedua awal April 2025, dan ditambah ancaman terbaru sebesar 50%.
Sementara itu, Presiden Trump sendiri mulai menunjukkan sinyal-sinyal keras. Ia bahkan sempat mengisyaratkan bahwa AS mungkin saja memutus hubungan diplomatik dengan China jika ketegangan ini terus berlanjut.
Situasi ini jelas membuat banyak pihak was-was. Dunia kini menanti, apakah perang dagang ini akan terus membara atau kedua negara akhirnya memilih duduk bersama di meja perundingan. (red)
Editor : Fudai