Pariwisata Banyuwangi Dorong Pertumbuhan Usaha Atap Ilalang Tradisional

BANYUWANGI | ARTIK.ID - Pertumbuhan sektor pariwisata di Banyuwangi memberikan dampak positif bagi sektor lain, termasuk usaha anyaman atap ilalang. Salah satu pengrajin yang merasakan berkah dari tren ini adalah Budi Hartono, warga Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah. Usaha atap ilalangnya semakin diminati, terutama oleh kafe, restoran, dan homestay yang mengusung konsep tradisional.

Budi Hartono saat dikunjungi Bupati Banyuwangi, Ippuk Fiestiandani, Selasa (17/9), menceritakan awal memulai bisnis tersebut setelah terkena PHK dari sebuah pabrik rokok di Malang.

Baca Juga: Sandiaga Uno Kembangkan Paket Wisata 3B untuk Pariwisata Internasional Banyuwangi

"Setelah beberapa waktu mencoba berbagai pekerjaan, ia menemukan ide untuk membuat atap ilalang saat terlibat dalam pemugaran makam Mbah Semi, tokoh penari gandrung perempuan pertama di Banyuwangi," kata Budi.

Pada tahun 2019, Budi mulai menawarkan anyaman atapnya kepada pengusaha kafe dan homestay, yang ternyata mendapatkan respons positif. Pesanan pertama yang signifikan datang dari Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, dengan jumlah sekitar 6.000 lembar.

Baca Juga: Festival Musik Tepi Pantai Banyuwangi Sukses Menarik Ribuan Penonton

"Untuk memenuhi permintaan, sya mengajak 15 warga sekitar untuk bergabung dalam produksi," ungkap Budi.

Meskipun usaha itu berkembang pesat, Budi sempat mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan baku ilalang, terutama saat musim kemarau. Namun, ia berhasil mengatasi masalah ini dengan menyetok ilalang selama musim hujan dan melibatkan warga sekitar untuk membantu mencari rumput tersebut.

Baca Juga: Festival Memengan Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Ajak Anak Bermain di Luar

Saat ini, anyaman atap ilalang buatan Budi dijual seharga Rp 15 ribu per lembar dengan ukuran 2,5 meter x 1,5 meter, dan harga dapat lebih murah untuk pesanan dalam jumlah besar. Pesanan datang tidak hanya dari Banyuwangi, tetapi juga dari Jember, Surabaya, Bali, bahkan ada permintaan untuk ekspor, meski keterbatasan bahan baku masih menjadi kendala.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengapresiasi usaha Budi yang dinilai kreatif dan mampu memanfaatkan potensi lokal seiring dengan pertumbuhan pariwisata di Banyuwangi. Ipuk juga menekankan bahwa pariwisata merupakan sektor besar yang dapat mendukung ekonomi turunan seperti kerajinan atap ilalang.

Editor : Fudai