SURABAYA | ARTIK.ID - Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa menjadi narasumber dalam forum Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) bertajuk "Deep Talks! Menjadi Kepala Daerah Idaman 2024" pada Sabtu (14/9/2024). Dalam forum tersebut, Khofifah menyoroti pentingnya menjadi pemimpin transformatif di tengah tantangan era yang dinamis.
Dalam unggahan di akun Facebooknya pada Minggu (15/9), Khofifah menyatakan bahwa seorang pemimpin harus mampu menciptakan "equilibrium dinamic," yaitu keseimbangan di tengah dinamika yang ada, untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan produktif. Hal itu penting untuk membangun kerja sama yang harmonis di berbagai sektor.
Baca Juga: Jawa Timur Terdepan dalam Tata Kelola Pemerintahan Hngga Penurunan Kemiskinan
"Pemimpin harus membentuk superteam di berbagai bidang, seperti pertanian, peternakan, dan lainnya, agar dapat berkolaborasi secara substantif," ujar Khofifah.
Calon Gubernur Jawa Timur itu menjelaskan kepada mahasiswa Pascasarjana Unair, bahwa selama memimpin Jawa Timur, ia aktif turun ke lapangan dan memantau langsung layanan publik. Ia mencontohkan pelayanannya di Samsat dan kantor perizinan, di mana ia rutin mengecek kepuasan masyarakat.
Baca Juga: Hasil survei, Emak Tidak Mampu Kejar Bunda, Unggul Dua Kali Lipat di Pilgub Jatim 2024
"Saya selalu memperhatikan data kepuasan layanan untuk melakukan perbaikan ke depan. Di Samsat, indeks kepuasan publik bahkan mencapai 97 persen lebih," ungkapnya.
Khofifah juga menerapkan pengawasan yang sama di sektor lain, seperti perhubungan. Ia menegaskan bahwa perbaikan jalan provinsi yang rusak harus diselesaikan dalam 24 jam, guna meningkatkan kualitas layanan publik dan infrastruktur.
Baca Juga: Khofifah Indar Parawansa Dukung Ekspansi Global PT Jasuindo Tiga Perkasa Sidoarjo
Hal itu menjadikan transformasi layanan publik yang cukup signifikan untuk mewujudkan kelayakan jalan yang berada di bawah kewenangan provinsi. Mengingat ada jalan nasional dan jalan kabupaten.
Editor : Fudai