SURABAYA | ARTIK.ID - Warga Surabaya akan segera memiliki terowongan kedua setelah yang pertama di Jalan Mayjen Sungkono, kawasan barat Surabaya. Pembangunan terowongan ini diperkirakan akan menelan anggaran lebih dari Rp 200 miliar.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Syamsul Hariadi, mengatakan bahwa terowongan bawah tanah atau underpass untuk kendaraan di tengah kota ini merupakan bagian dari proyek nasional.
Baca Juga: Cak YeBe Kritik Imbauan Lawan Jukir Liar: “Tanpa Sistem, Warga Bisa Jadi Korban”
"Lokasinya akan berada di Bundaran Dolog atau kawasan Taman Pelangi Surabaya. Proyek ini dijadwalkan mulai dibangun pada tahun depan," ujar Syamsul Hariadi.
Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mengajukan rencana pembangunan tersebut ke pemerintah pusat dan saat ini sedang menunggu kepastian lebih lanjut.
Baca Juga: Cak YeBe Sebut Seleksi Terbuka Sekda Kota Surabaya, Tidak Untuk Panggung Sandiwara Belaka
“Kami sudah mengirimkan surat ke pemerintah pusat agar proyek ini bisa dimulai pada tahun 2025,” kata Syamsul, di Surabaya, Kamis (8/8).

Syamsul juga menegaskan bahwa anggaran lebih dari Rp 200 miliar tersebut tidak termasuk biaya pembebasan lahan di kampung belakang Taman Pelangi Surabaya.
Baca Juga: Cak Ghoni Sebut Pemkot Surabaya Wujudkan Pendidikan Inklusif Lewat Beasiswa Pemuda Tangguh
Biaya pembebasan lahan akan diambil dari anggaran pembangunan daerah Surabaya atau APBD Surabaya.
"Dari pemerintah pusat, angka pastinya belum ada. Estimasi Rp 220 miliar itu adalah perkiraan biaya dari Pemkot Surabaya yang berasal dari APBD,” tutup Syamsul Hariadi. (red)
Editor : Fudai