KLUNGKUNG | ARTIK.ID - Direktur Utama PT BPR Sari Jaya Sedana, Dewa Gede Meranggi Dharma Wijaya, SE, M.M,.memberikan pandangan mendalam saat ditemui dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertema "Masalah Kredit Bermasalah." Acara ini diadakan untuk mengeksplorasi dan menyelesaikan berbagai tantangan terkait kredit, yang merupakan inti dari bisnis bank.
Dalam sesi wawancara, Dewa Meranggi menyampaikan apresiasinya terhadap ide yang diprakarsai oleh teman-teman dari Perbarindo Bali Timur. “Terima kasih pertama ide itu muncul dari teman-teman Perbarindo Bali Timur juga untuk mengetahui permintaan permasalahan kredit utamanya karena menjadi usaha pokok Bank itu Kredit,” ungkapnya.
Baca Juga: PT. BPR Mitra Bali Mandiri Giatkan Literasi Keuangan Goes to School di SD Prima Mandiri Batubulan
Acara FGD kali ini menghadirkan pemateri yang berfokus pada penanganan masalah kredit. Topik yang dibahas mencakup berbagai aspek penting seperti peningkatan kualitas kredit, strategi dalam menangani nasabah, serta jaminan kredit. Dewa Meranggi berharap bahwa para peserta dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang betapa Pentingnya strategisnya peran mereka dalam industri masing-masing. "Mudah-mudahan peserta FGD mempunyai gambaran bahwa demikian strategisnya peran mereka di industri masing-masing sehingga mereka bisa antisipasi bagaimana membuat kualitas kredit menjadi lancar di tengah kondisi ekonomi yang dinamis," tambahnya.
Dewa Meranggi juga menekankan peran penting BPR dalam membangun ekonomi daerah. "Lembaga keuangan BPR itu kan punya peran untuk membangun ekonomi di mana mereka beroperasi. Mereka harus hidup, bisa memobilisasi dana, dan memberikan pinjaman kepada nasabah untuk membangun bisnisnya, yang kemudian memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitar," jelasnya.
FGD ini juga mendapat dukungan dari Pusat Layanan Usaha Terpadu Kabupaten Klungkung dan Yayasan Padma Pertiwi, serta beberpa media pemberitaan sepeti ARTIK.ID Newsyess.com Gumikbali. Com Klungkungnews.com yang diharapkan dapat memperkuat program diskusi dan memberikan solusi yang berkelanjutan. "Mudah-mudahan program diskusi grup ini didukung oleh Pusat Layanan Usaha Terpadu Kabupaten Klungkung dan juga Yayasan Pertiwi. Semoga bisa berlanjut untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada," harap Dewa Meranggi.
Dewa Meranggi juga mencatat bahwa aset BPR di Bali Timur telah mencapai angka 1 triliun, yang menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi. "Aset BPR di Bali Timur sudah mencapai 1 triliun, ini menggambarkan bahwa BPR memang dipercaya oleh masyarakat. Dengan regulasi yang ketat dan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), kami berharap kepercayaan ini akan terus meningkat," katanya.
Terkait kinerja kredit, Dewa Meranggi menyebutkan bahwa saat ini angka kredit berada di kisaran 600 hingga 700 miliar. "Untuk kreditnya kurang lebih di angka 600 sampai 700 miliar. Ini menunjukkan bahwa meskipun masih banyak tantangan, setiap BPR memiliki ruang untuk bertumbuh," ujarnya.
Baca Juga: BPR Edukasi Literasi Keuangan di SDN 3 Kintamani, Berikan Hadiah untuk Murid Berprestasi
Mengakhiri pendapatnya, Dewa Meranggi optimis bahwa hasil diskusi ini akan membantu para pelaku BPR untuk saling mengenal dan menyelesaikan masalah bersama. "Tentu saja setiap hubungan pasti ada permasalahannya, tapi dengan saling kenal dan berbagi pengalaman, kami yakin bisa menyelesaikan permasalahan tersebut bersama-sama," tutupnya.
Dengan komitmen dan kerjasama yang kuat, PT BPR Sari Jaya Sedana bersama para stakeholder berupaya untuk terus memperkuat peran BPR dalam perekonomian daerah dan memberikan solusi terbaik bagi para nasabah.(*)
Editor : LANI