OKU | ARTIK.ID - Pencarian satu korban jiwa yang masih hilang akibat banjir dan longsor di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dihentikan, pada Jumat (31/5), setelah tim gabungan dan pertolongan (SAR) terus berupaya mencari korban yang hilang tersebut hingga hari ke-10.
Berdasarkan data yang telah dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat malam, tercatat korban yang berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia berjumlah enam orang. Sementara itu, jumlah pengungsi mengalami penambahan sebanyak lima kepala keluarga (KK) sehingga jumlahnya menjadi 10 KK.
Baca Juga: Bencana Longsor di Ende, NTT, Sebanyak 4 Orang dalam 1 KK Meninggal Dunia
Kendati demikian, tim gabungan masih terus berupaya melakukan penanganan darurat seperti pembersihan lingkungan di tiga desa yang berada di Kecamatan Ulu Ogan, yakni Desa Ulak Lebar, Gunung Tiga, dan Desa Klumpang.
Pembersihan di ketiga desa ini ditargetkan dapat selesai dalam waktu tujuh hari. Guna mendukung operasi tersebut, tim gabungan mengerahkan sejumlah unit mobil truk dan alat berat berupa ekskavator.
Sementara itu, aktivitas Posko Induk, Pos Kesehatan, dan pos pelayanan kependidikan dan kependudukan masih dilanjutkan guna membantu masyarakat dalam pengurusan dokumen yang rusak akibat banjir.
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan, pemenuhan kebutuhan dasar para korban terdampak banjir juga masih dilakukan dengan mendistribusikan bantuan logistik baik berupa penyaluran sembako untuk dapur umum di seluruh desa terdampak maupun langsung kepada masyarakat untuk diolah secara mandiri.
Baca Juga: BNPB Serahkan Dukungan Operasional Bencana 200 Tuta Rupiah ke Pemkab Landak
"Adapun kondisi mutakhir saat ini untuk wilayah OKU bagian hulu seperti kecamatan Lengkiti, Sosoh Buay, Rayap, Kota Baturaja, Lubuk Batang, Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya, banjir telah surut dan menuju fase pemulihan," Suharyanto.
Begitu juga untuk OKU wilayah hilir seperti sebagian wilayah Kedaton Peninjauan Raya pada Jumat 31 Mei 2024 juga telah surut.
Selain penanganan korban terdampak banjir, tim gabungan juga masih terus berupaya melakukan perbaikan sarana infrastruktur yang rusak, khususnya infrastruktur vital seperti jembatan dan akses jalan.
Baca Juga: Diguyur Hujan Lebat Ibu Kota Banjir, Pemadam Jakarta Terjunkan 3 Personel Evakuasi Lansia
Salah satunya adalah jembatan penghubung di Desa Negeri Ratu yang terputus serta jalan Desa Pedataran yang terkena longsor sehingga menyebabkan akses ke Ulu Ogan dari Pedataran terputus. (red)
Editor : Fudai