Viral Akibat Lawar dengan Darah Babi Mentah, Pedagang di Karangasem Merasakan Dampaknya

Penikmat Lawar di Warung Makan Nyame Bali Karangasem
Penikmat Lawar di Warung Makan Nyame Bali Karangasem

KARANGASEM | ARTIK.ID - Pemilik Warung Makan Nyame Bali, Dekwan, merasakan dampak dari pemberitaan viral mengenai penyebab penyakit meningitis yang dikaitkan dengan konsumsi olahan lawar berisi campuran darah babi mentah. Pemberitaan ini beredar luas di media sosial dan menyebabkan kepanikan di kalangan masyarakat.

Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem terus memantau kondisi warga di Banjar Dinas Kreteg, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, yang sempat mengonsumsi lawar tersebut dan mengalami gejala demam. Mereka berharap pemerintah segera memberikan solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah ini.

Baca Juga: BKS LPD Kecamatan Sidemen Peduli Bantu Korban Tanah Longsor

Dalam wawancara eksklusif,  Dekwan mengungkapkan bahwa penjualan di warungnya menurun drastis. “Pembeli berkurang ya. Kalau pendapat pribadi, penyakit itu ada kemungkinan muncul jika bahan makanan tidak dimasak dengan benar. Sementara, untuk keamanan bersama, kami memutuskan untuk tidak menggunakan darah mentah dalam lawar kami,” kata Dekwan.

Dekwan juga menjelaskan bahwa sementara waktu ini, warungnya tidak menjual nasi lawar dengan darah segar. “Kami hanya menjual lawar putih untuk sementara. Ini demi keamanan bersama. Banyak pelanggan yang tadinya ingin membeli lawar merah, tetapi kami menjelaskan bahwa untuk saat ini, kami tidak menyediakannya,” tambahnya.

Baca Juga: Cara Alami Menurunkan Gula Darah Tinggi

Dia juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mengatasi masalah ini. “Kami berharap pemerintah segera mengatasi masalah virus ini agar masyarakat tidak merasa takut dan was-was. Sebagai pedagang, kami sangat terdampak oleh situasi ini. Kami juga memberikan edukasi kepada pelanggan bahwa lawar dengan darah mentah sebaiknya dihindari untuk sementara waktu,” ujar Dekwan.

Masyarakat Karangasem diminta untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan olahan yang mengandung darah mentah. Sementara itu, para pedagang lawar diharapkan dapat mengikuti jejak Dekwan dengan tidak menggunakan darah mentah dalam olahan mereka demi kesehatan dan keamanan konsumen.

Baca Juga: PT SMS dan BPR Sari Jaya Sedana Berbagi Sembako untuk Korban Longsor di Karangasem

Dinas Kesehatan juga terus mengedukasi masyarakat mengenai bahaya mengonsumsi darah mentah dan langkah-langkah pencegahan penyakit. Diharapkan dengan langkah-langkah ini, fenomena ini dapat segera berlalu dan kondisi kembali normal.(*)

Editor : LANI