GIANYAR | ARTIK. - Dari desa kecil Temesi, Gianyar, datang sebuah kisah pilu yang menyoroti keberanian seorang ayah dalam menghadapi tantangan besar demi kesembuhan anak-anaknya. Pande Putu Mudiana (41), bersama istri, Ni Komang Sri Darmini (41), telah merasakan penderitaan yang tak terkira akibat penyakit epilepsi yang diderita kedua anaknya, Pande Putu Bagus Pramudiananda (14) dan Pande Kadek Bagas Pramudiananta (12).
Dalam wawancara dengan Newsyess pada Senin 8 April 2024, Pande Putu Mudiana dengan lirih menceritakan bagaimana sejak lahir, kedua anaknya telah mengalami cobaan yang berat. Meskipun lahir dalam kondisi yang tak normal, harapan besar tetap terpancar dari kedua orang tua tersebut. Namun, kehadiran penyakit epilepsi merenggut kebahagiaan mereka.
Baca juga: Desa Sidan Menjadi Pencontohan Pertanian Organik, Kolaborasi Dinas Pertanian Kabupaten dan Provinsi
Perjuangan Pande Putu Mudiana semakin bertambah berat saat perusahaan tempatnya bekerja bangkrut, mengharuskan dia untuk mandiri dalam membayar biaya pengobatan anak-anaknya yang mencapai Rp. 3 juta per bulan. Bahkan, tunggakan BPJS Kesehatan mereka mencapai Rp. 25 juta, membebani kehidupan keluarga yang hanya mengandalkan penghasilan sebagai buruh serabutan.
"Kami berharap ada bantuan dari pemerintah dan donatur untuk membantu pengobatan anak saya. Tanpa bantuan, sangat sulit bagi kami untuk memenuhi kebutuhan pengobatan bulanan anak-anak kami," ungkap Pande Putu Mudiana dengan suara gemetar.
Baca juga: Komunitas terapi Fohoway kerjasama dengan Agrowisata Tulikup menggelar event "tebar manfaat”
Dalam keputusasaan, mereka terus berharap dan berdoa agar anak-anaknya dapat sembuh dan hidup normal seperti anak-anak lainnya. Meskipun tidak pintar seperti anak pada umumnya, yang penting bagi mereka adalah kesembuhan dan kemampuan anak-anaknya untuk mandiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dalam situasi yang penuh kesulitan ini, Pande Putu Mudiana pun menaruh harapannya pada bantuan dari pemerintah, terutama untuk melunasi tunggakan BPJS Kesehatan dan mendapatkan pengobatan yang tepat untuk kedua anaknya.
Baca juga: "Warung Gong Doyok: Menggoyang Lidah dengan Lawar Babi dan Lawar Kuwir Khas Gianyar"
Kisah pilu keluarga Pande Putu Mudiana ini menjadi panggilan bagi kita semua untuk bersama-sama memberikan dukungan dan bantuan kepada mereka yang sedang membutuhkan. Semoga kepedulian dari pemerintah dan masyarakat dapat meringankan beban keluarga ini dan membantu mereka dalam mencapai kesembuhan anak-anaknya.(*)
Editor : LANI