JAKARTA | ARTIK.ID - Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaeman, didampingi oleh rombongan pejabat penting, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Desa Tulungagung, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada hari Senin (18/3).
Kunker tersebut bertujuan untuk mempercepat tanam padi melalui pompanisasi di Kabupaten Bojonegoro dengan tema "Mendukung Peningkatan Produksi Padi Nasional".
Baca juga: Tim Persit KCK Pangdam V Brawijaya Raih Juara di Laga Bola Voli Dharma Pertiwi E
Baca Juga: Wali Kita Eri Cahyadi Nonton Bareng Film "Kartolo Numpak Terang Bulan" di XXI TP
Rombongan terdiri dari berbagai pejabat penting, termasuk Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Rafael Granada Baay, serta perwakilan dari Kementerian Pertanian, Kepolisian Daerah Jawa Timur, Kementerian Perdagangan, Komisi Pengawas Persaingan Usaha, dan DPD RI.
Kedatangan Menteri Pertanian dan rombongan disambut oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan jajaran pemerintah setempat.
Kemudian, rombongan menuju lokasi pompanisasi dan tanam padi untuk meninjau langsung ke sasaran proyek pompanisasi serta melakukan penanaman padi secara simbolis.
Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 500 orang dan dipimpin oleh Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro, Helmy Elisabeth.
Pada kesempatan itu, Andi Amran Sulaeman menyerahkan bantuan kepada petani secara simbolis, berupa benih jagung, benih padi, dan dua unit pompa air.
Baca Juga: Prajurit Terbaik Denjaka, Sertu Marinir Ismunandar Gugur dalam Baku Tembak Melawan KKB
Lokasi pompanisasi yang menjadi fokus kegiatan berada di tujuh kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, antara lain Desa Jati Blimbing, Desa Katen, Desa Pagerwesi, Desa Purworejo, Desa Kumpulrejo, Desa Tulungagung, Desa Gunungsari, Desa Kabunan, dan Desa Tlatah.
Baca juga: Pangdam V Brawijaya Hadiri Pembukaan Turnamen Bola Voli Piala Kapolri 2024 di Gresik
Andi Amran Sulaeman mengapresiasi semangat Gubernur, Pangdam V Brawijaya, Bupati serta Forkopimda kabupaten Bojonegoro dalam meningkatkan Bojonegoro sebagai lumbung pangan nomor satu di Indonesia.
Dia berharap Indonesia dapat mencapai swasembada pangan, yang dimulai dari Kabupaten Bojonegoro.
"Saya ingatkan, pangan merupakan senjata yang ampuh, krisis pangan dapat mengubah situasi politik dan sosial sebuah negara," ungkapnya.
Dirinya juga menyampaikan apresiasi atas upaya petani Indonesia dalam mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri.
"Indonesia telah berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa petani mampu mencukupi pangan dalam Negeri. Beras, jagung, bawang, dan cabai tidak perlu impor," imbuhnya.
Baca juga: HUT TNI ke-79, Mayjen TNI Rudy Saladin Pimpin Baksos Layanan Kesehatan dan Berbagi Sembako
Namun begitu Andi mengingatkan bahwa masih ada komoditas lain yang perlu ditingkatkan produksinya.
Dalam hal ini, Andi menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap normalisasi lahan pertanian guna meningkatkan hasil panen bagi petani dan mencapai swasembada pangan tingkat nasional.
"Bantuan alat dan mesin pertanian juga terus ditambah setiap tahunnya untuk memudahkan petani. Selain itu, pemerintah juga fokus pada pembangunan embung di seluruh Indonesia dan akselerasi tanam serta optimalisasi lahan untuk peningkatan produksi pangan nasional," paparnya.
Dengan demikian, diharapkan upaya pompanisasi dan peningkatan produksi padi di Kabupaten Bojonegoro dapat lebih dipercepat.
(red)
Editor : tri